Tes ASTO: Fungsi, Prosedur, dan Interpretasi Hasil Lengkap
INFOLABMED.COM – Pemeriksaan ASTO (Antistreptolysin O) adalah salah satu pemeriksaan darah penting untuk mendeteksi keberadaan antibodi terhadap toksin streptolysin O yang diproduksi oleh bakteri Streptococcus beta hemolitikus grup A.
Tes ini digunakan sebagai alat bantu diagnosis pada kondisi seperti infeksi tenggorokan, demam rematik, dan glomerulonefritis pasca infeksi streptokokus.
Baca juga: Pemahaman Klinis Interpretasi Hasil Golongan Darah dan Prosedur Pemeriksaannya dalam Praktik Laboratorium
Fungsi Pemeriksaan ASTO
Tes ASTO tidak digunakan untuk mendeteksi bakteri secara langsung, melainkan untuk mengukur antibodi yang terbentuk setelah infeksi. Pemeriksaan ini memiliki beberapa fungsi klinis, di antaranya:
- Mengidentifikasi infeksi streptokokus yang tidak terdiagnosis secara klinis
- Menilai kemungkinan komplikasi autoimun pasca infeksi
Membantu diagnosis penyakit seperti:
- Demam rematik
- Glomerulonefritis
- Amandel kronis
- Infeksi kulit seperti impetigo
Prosedur Pemeriksaan ASTO
Pemeriksaan ASTO dilakukan di laboratorium klinik melalui pengambilan sampel darah vena. Berikut langkah-langkah lengkapnya:
1. Persiapan Sebelum Pemeriksaan
- Pasien tidak perlu berpuasa.
- Dianjurkan memberitahukan petugas medis jika sedang mengonsumsi antibiotik atau obat antiinflamasi.
- Tidak ada larangan makan atau minum khusus.
2. Proses Pengambilan Sampel Darah
- Vena di bagian dalam lengan akan dibersihkan dengan alkohol.
- Petugas mengambil darah ±3–5 mL menggunakan jarum steril dan tabung vakum.
- Setelah selesai, area suntikan ditutup dengan kapas dan plester.
3. Penanganan Sampel di Laboratorium
Salah satu metode paling umum untuk analisis ASTO adalah aglutinasi lateks, yang dijelaskan di bawah ini:
Metode Aglutinasi Lateks
Prinsip Kerja
Metode ini didasarkan pada reaksi antara antibodi dan antigen:
- Partikel lateks dalam reagen telah dilapisi antigen streptolysin O.
- Bila serum pasien mengandung antibodi ASTO, maka akan terjadi penggumpalan (aglutinasi) yang terlihat secara kasat mata.
Langkah Pemeriksaan Kualitatif (Positif/Negatif)
- Teteskan satu tetes reagen lateks ke slide kaca.
- Tambahkan satu tetes serum pasien.
- Campur dan goyangkan slide selama 2 menit.
- Baca hasil secara visual:
- Positif: Terjadi aglutinasi (bintik-bintik terlihat).
- Negatif: Larutan tetap homogen.
Langkah Pemeriksaan Semi-Kuantitatif (Titer)
Jika hasil kualitatif positif:
- Lakukan pengenceran serum (mis. 1:2, 1:4, 1:8, dst).
- Ulangi uji dengan tiap pengenceran.
- Nilai titer adalah pengenceran tertinggi yang masih menunjukkan aglutinasi. Contoh: Jika aglutinasi masih terjadi pada 1:64 → titer ASTO = 64 IU/mL.
Kelebihan:
- Cepat, praktis, dan tidak membutuhkan alat mahal
Keterbatasan:
- Pembacaan visual bersifat subyektif
- Kurang sensitif dibanding ELISA atau nephelometri
Cara Membaca dan Menafsirkan Hasil ASTO
Nilai referensi umum:
- Dewasa: < 200 IU/mL
- Anak-anak: < 100 IU/mL
Hasil positif atau titer tinggi menunjukkan bahwa pasien kemungkinan pernah mengalami infeksi streptokokus dalam beberapa minggu terakhir. Nilai ASTO akan mulai meningkat sekitar 1 minggu pasca infeksi, mencapai puncaknya di minggu ke-3 hingga ke-5, lalu perlahan menurun dalam 6 bulan.
Namun, ASTO tidak dapat digunakan untuk menilai infeksi aktif secara langsung, sehingga hasil harus dikorelasikan dengan gejala klinis, riwayat penyakit, dan pemeriksaan penunjang lainnya.
Post a Comment