Ciri Makroskopis Urine yang Menandakan Penyakit Ginjal dan Pentingnya Pemeriksaan Dini

Table of Contents

INFOLABMED.COM – Pemeriksaan urine merupakan langkah awal yang sangat penting dalam mendeteksi gangguan pada ginjal. 

Salah satu komponen yang diperiksa dalam urinalisis adalah pemeriksaan makroskopis urine, yang mencakup warna, kejernihan, dan bau. 

Baca juga: Fakta Menarik Tentang Menikah Dengan Pasangan Bergolongan Darah Sama

Perubahan pada komponen-komponen ini bisa menjadi indikator awal adanya penyakit ginjal.

Pemeriksaan Makroskopis Urine

Pemeriksaan makroskopis adalah analisis secara visual terhadap urine, tanpa menggunakan alat mikroskop. Beberapa aspek utama yang dinilai dalam pemeriksaan ini meliputi:

1. Warna Urine

  • Normal: Kuning muda hingga kuning tua, tergantung hidrasi.
  • Tidak Normal:

    • Merah atau kecoklatan: Bisa menunjukkan hematuria (darah dalam urine) akibat infeksi saluran kemih atau glomerulonefritis.
    • Cokelat tua atau seperti teh: Dapat mengindikasikan kerusakan jaringan ginjal atau adanya mioglobinuria.
    • Putih keruh: Mungkin karena infeksi atau endapan kristal fosfat.

2. Kejernihan

  • Normal: Jernih hingga agak keruh.
  • Keruh: Dapat disebabkan oleh leukosit, eritrosit, bakteri, atau endapan garam, yang semuanya bisa berkaitan dengan infeksi atau penyakit ginjal.

3. Bau

  • Normal: Aroma khas tapi tidak menyengat.
  • Tidak Normal:

    • Ammoniak: Mungkin menandakan infeksi saluran kemih.
    • Bau manis atau seperti buah: Bisa disebabkan oleh ketonuria, yang juga bisa terjadi pada penderita gagal ginjal kronik akibat diabetes.

Hubungan dengan Penyakit Ginjal

Ginjal yang terganggu tidak mampu memfilter limbah dengan baik. Akibatnya, zat-zat yang seharusnya dibuang lewat urine justru kembali ke dalam darah atau malah menumpuk dalam urine. Pemeriksaan makroskopis ini menjadi "alarm awal" sebelum hasil pemeriksaan mikroskopis dan kimia dilakukan.

Baca juga: Mengenal Cara Kerja Hematology Analyzer Secara Lengkap

Beberapa penyakit ginjal yang bisa terdeteksi sejak awal lewat analisis makroskopis urine:

  • Glomerulonefritis
  • Nefropati diabetik
  • Pielonefritis
  • Sindrom nefrotik
  • Batu ginjal

Pentingnya Pemeriksaan Rutin

Pasien dengan risiko tinggi seperti penderita diabetes, hipertensi, atau riwayat keluarga penyakit ginjal—disarankan menjalani pemeriksaan urine secara berkala. Pemeriksaan sederhana ini dapat mencegah penyakit ginjal berkembang ke tahap kronis.

Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui chanel Telegram Link, Facebook Link, Twitter/X Link, dan Instagram Link. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA Link.***

Nadya Septriana
Nadya Septriana Halo, saya Nadya Septriana seorang Ahli Tenaga Laboratorium Medik (ATLM) yang gemar menulis konten seputar laboratorium dan kesehatan. Lewat tulisan, saya ingin membantu pembaca lebih memahami topik medis dengan cara yang mudah dipahami. Hope u like it and find it helpful!

Post a Comment