Biopsi Leher: Prosedur, Risiko, dan Persiapan yang Perlu Diketahui
INFOLABMED.COM - Biopsi leher adalah prosedur medis yang dilakukan untuk mengambil sampel jaringan dari area leher guna mendeteksi adanya kelainan, seperti infeksi, peradangan, atau kanker.
Prosedur ini umumnya direkomendasikan oleh dokter ketika ditemukan benjolan atau pembengkakan di leher yang mencurigakan.
Baca juga : Cara Biopsi Leher: Panduan Aman dan Akurat untuk Diagnosis Benjolan Leher
Apa Itu Biopsi Leher?
Biopsi leher bertujuan untuk menganalisis jaringan yang dicurigai abnormal. Ada beberapa jenis biopsi leher, termasuk:
- Biopsi jarum halus (FNAB/Fine Needle Aspiration Biopsy) – Menggunakan jarum tipis untuk mengambil sampel sel.
- Biopsi inti (Core Needle Biopsy) – Mengambil jaringan lebih besar dengan jarum khusus.
- Biopsi terbuka (Open Biopsy) – Dilakukan dengan sayatan kecil untuk mengambil sampel jaringan.
Kapan Biopsi Leher Diperlukan?
Prosedur ini biasanya disarankan jika:
- Ada benjolan yang tidak kunjung hilang.
- Pembengkakan kelenjar getah bening mencurigakan.
- Hasil USG atau CT Scan menunjukkan kelainan.
Persiapan Sebelum Biopsi Leher
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi atau obat yang dikonsumsi.
- Puasa jika diperlukan (tergantung jenis biopsi).
- Hindari konsumsi obat pengencer darah sebelum prosedur.
Risiko dan Efek Samping Biopsi Leher
Meski aman, beberapa risiko yang mungkin terjadi:
- Nyeri atau bengkak di area biopsi.
- Infeksi.
- Pendarahan ringan.
Baca juga : Biaya Biopsi Kelenjar Getah Bening di Leher: Panduan Lengkap
Hasil Biopsi Leher
Hasil biopsi biasanya keluar dalam 3-7 hari. Dokter akan menjelaskan apakah jaringan tersebut jinak, ganas, atau memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui Telegram, Facebook, Twitter/X. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA.
Post a Comment