Cara Biopsi Leher: Panduan Aman dan Akurat untuk Diagnosis Benjolan Leher

Table of Contents

 


INFOLABMED.COM – Biopsi leher adalah prosedur medis penting untuk mengambil sampel jaringan dari benjolan leher, seperti kelenjar tiroid atau getah bening, guna analisis patologis. 

Diagnosa cepat dan akurat sangat membantu dalam penanganan kondisi seperti kanker atau infeksi. 

Baca Juga: Mengenal Biopsi Serviks: Punch Biopsy, Endocervical Curettage, Cone Biopsy, Cervical Conization, dan LEEP   

🧠 1. Jenis Biopsi Leher

a. Fine‑Needle Aspiration (FNA)

  • Menggunakan jarum kecil (25‑27G), di bawah panduan USG jika diperlukan 
  • Minim invasif, tidak perlu rawat inap, dan hasil cepat.
b. Core Needle Biopsy (CNB)
  • Menggunakan jarum lebih besar untuk memperoleh sampel jaringan utuh 
  • Sedikit lebih invasif, butuh sayatan kecil dan anestesi lokal.
c. Biopsi Terbuka (Incisional / Excisional)
  • Dilakukan lewat sayatan bedah untuk sebagian atau seluruh benjolan 
  • Dibutuhkan anestesi, ideal untuk sampel besar atau kompleks.

🔬 2. Persiapan sebelum Biopsi

  • Laporkan penggunaan obat pengencer darah (aspirin, warfarin) & alergi 
  • Puasa ringan jika akan dilakukan biopsi terbuka atau anestesi umum.
  • Bawa pendamping jika diperlukan.

🛠 3. Prosedur Biopsi (FNA atau CNB)

  1. Posisi pasien telentang dengan leher sedikit ditengadah.

  2. Area dibersihkan dan diberi anestesi lokal.

  3. USG digunakan untuk memastikan posisi jarum.

  4. Jarum dimasukkan ke benjolan dan diulang beberapa kali untuk koleksi sampel.

  5. Setelah selesai, jarum dilepas, area ditekan dan di‑plester.

  6. Sampel dikirim ke lab patologi

Durasi FNA/CNB biasanya 10–30 menit; hasil FNA tersedia dalam hitungan hari, CNB mungkin sedikit lebih lama.

⚠️ 4. Risiko & Efek Samping

  • Nyeri ringan atau bengkak di area biopsi.
  • Memar kecil dan sedikit pendarahan  umum.
  • Risiko infeksi minimal, rendah jika teknik steril dipatuhi 
  • Extrem jarang komplikasi serius; pasien biasanya pulih cepat.

📝 5. Setelah Biopsi & Tindak Lanjut

  • Jaga area tetap bersih, ganti perban secara berkala.
  • Hindari olahraga berat selama 24–48 jam.
  • Jika pembengkakan atau demam, segera hubungi dokter.
  • Setelah hasil keluar, dokter akan memberikan rekomendasi berdasarkan temuan—jika perlu, dilakukan evaluasi terapi atau observasi lanjutan.

📋 Ringkasan Protokol


Cara biopsi leher yang tepat meliputi pemilihan jenis metode (FNA, CNB, atau biopsi terbuka), persiapan matang, dan teknik yang higienis dengan panduan USG. 

Baca Juga: Tahapan Pemeriksaan Histologi: Proses Kritis Menuju Diagnosis Akurat  

Prosedur ini cepat, minim rasa sakit, dan aman untuk diagnosa benjolan leher. 

Dengan tindak lanjut tepat, hasil biopsi akan menjadi fondasi perencanaan pengobatan, dari observasi hingga perawatan kanker.


Fitri Aisyah
Fitri Aisyah Selamat datang di my blog! Blog ini membahas dunia laboratorium medik dengan cara yang mudah dipahami. Dari teknik pemeriksaan, interpretasi hasil laboratorium, hingga tips seputar kesehatan, semuanya dikemas simpel, jelas, dan berbasis bukti ilmiah. Yuk, eksplorasi ilmu laboratorium bersama! 🔬🚀

Post a Comment