Agregasi Trombosit Bisa Ungkap Gangguan Perdarahan yang Tidak Terlihat

Table of Contents

INFOLABMED.COM – Pemeriksaan agregasi trombosit merupakan salah satu uji laboratorium penting dalam menilai fungsi hemostasis primer. 

Tidak semua gangguan perdarahan disebabkan oleh jumlah trombosit yang rendah; sebagian besar justru berasal dari gangguan fungsional trombosit itu sendiri, kondisi yang sering tidak terdeteksi pada hitung darah rutin.

Baca juga: Mengenal Autoklaf dan Bagian Bagiannya Lengkap untuk Sterilisasi yang Optimal

Apa Itu Pemeriksaan Agregasi Trombosit?

Pemeriksaan agregasi trombosit adalah metode untuk mengevaluasi kemampuan trombosit dalam membentuk agregat (penggumpalan) sebagai respon terhadap berbagai agonis. Tes ini dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut agregometer, baik dalam bentuk light transmission aggregometry (LTA) maupun metode lain seperti whole blood aggregometry.

Uji ini bermanfaat untuk menilai gangguan fungsional trombosit (trombositopati) yang bersifat herediter atau didapat, serta mengevaluasi respons terhadap terapi antiplatelet.

Kapan Pemeriksaan Ini Diperlukan?

Tes agregasi trombosit dianjurkan pada pasien dengan gejala seperti:

  • Perdarahan gusi, mimisan, atau memar spontan
  • Menstruasi berlebihan (menorrhagia)
  • Perdarahan pasca operasi yang tidak normal
  • Riwayat keluarga dengan gangguan perdarahan
  • Evaluasi sebelum tindakan operasi besar
  • Monitoring terapi antiplatelet (misalnya aspirin, clopidogrel)

Bagaimana Prosedurnya?

Pengambilan sampel dilakukan melalui darah vena, dan trombosit pasien akan diuji reaktivitasnya terhadap agonis seperti ADP, kolagen, ristocetin, epinefrin, atau arachidonic acid.

Respon normal akan menunjukkan pola agregasi bertahap yang khas. Namun, jika ada gangguan fungsi trombosit, grafik agregasi akan tampak abnormal atau tidak terbentuk sama sekali. Hasil analisis ini harus ditafsirkan oleh ahli laboratorium dengan mempertimbangkan kondisi klinis pasien.

Apa Arti Hasilnya?

Hasil abnormal pada pemeriksaan agregasi trombosit dapat menunjukkan:

  • Trombositopati herediter, seperti Glanzmann thrombasthenia atau Bernard-Soulier syndrome
  • Gangguan didapat, seperti akibat konsumsi obat NSAID atau aspirin
  • Penyakit sistemik, seperti uremia atau penyakit hati kronis
  • Efek dari terapi antiplatelet, yang perlu pemantauan berkala

Kelebihan dan Keterbatasan

Kelebihan:

  • Memberikan informasi spesifik tentang fungsionalitas trombosit
  • Membantu diagnosis gangguan perdarahan yang tidak terdeteksi melalui hitung darah biasa
  • Penting untuk manajemen pra-operasi dan pemantauan terapi

Keterbatasan:

  • Butuh sampel segar dan prosedur khusus
  • Perlu keahlian dalam interpretasi hasil
  • Tidak tersedia di semua laboratorium karena memerlukan alat khusus (agregometer)

Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui chanel Telegram Link, Facebook Link, Twitter/X Link, dan Instagram Link. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA Link.***

Nadya Septriana
Nadya Septriana Halo, saya Nadya Septriana seorang Ahli Tenaga Laboratorium Medik (ATLM) yang gemar menulis konten seputar laboratorium dan kesehatan. Lewat tulisan, saya ingin membantu pembaca lebih memahami topik medis dengan cara yang mudah dipahami. Hope u like it and find it helpful!

Post a Comment