Teknik Jurnal Pengambilan Darah Kapiler: Kunci Akurasi Diagnostik di Era POCT

Table of Contents

 


INFOLABMED.COM – Berdasarkan berbagai jurnal ilmiah dan panduan praktek klinis terbaru, teknik pengambilan darah kapiler kini semakin ditekankan pentingnya dalam menjaga akurasi dan kualitas hasil pemeriksaan—terutama pada pemeriksaan glukosa, hemoglobin, trombosit, dan point-of-care testing (POCT).

Di era POCT dan microsampling, darah kapiler—diambil dari proses finger‐stick atau skin puncture—menjadi metode utama dalam pengambilan sampel serta sangat berperan dalam pemeriksaan glukosa darah, hitung trombosit, dan kadar hemoglobin.

Baca Juga: Perkembangan Point-of-Care Testing dalam Laboratorium Klinik  

📚 1. Protokol Pengambilan: Ringkas dan Tepat

Langkah standarnya meliputi:

  1. Hands hygiene dan gunakan sarung tangan, sediakan peralatan lengkap (lanset, mikrotube, alkohol 70%)
  2. Hangatkan area jari tengah atau manis untuk mendukung aliran darah
  3. Bersihkan dengan alkohol, tunggu hingga kering, lalu tusuk samping ujung jari
  4. Buang tetesan pertama dengan kapas kering sebelum pengumpulan sampel selanjutnya
  5. Kumpulkan darah ke dalam capillary tube lewat aksi kapiler, hindari pemijatan berlebihan
  6. Tutup dengan benar, laporkan volume sampel, dan segera lakukan analisis atau simpan sesuai prosedur

⚠️ 2. Signifikansi dalam Jurnal Klinis

Penelitian di Poltekkes Mataram menunjukkan bahwa teknik pengambilan (pemijatan jari vs tidak) tidak memengaruhi kadar glukosa darah sewaktu—dengan nilai p > 0.05.

Namun, jurnal lain menekankan bahwa menggosok jari dapat menyebabkan hemodilusi akibat kontaminasi cairan jaringan, sehingga rekomendasi tetap membuang tetesan pertama

Penggunaan teknik yang konsisten juga meminimalkan variasi pada hasil pemeriksaan hemoglobin dan trombosit—beberapa studi bahkan menemukan perbedaan signifikan antara hasil darah vena dan kapiler

✅ 3. Praktik Terbaik untuk Akurasi

  • Standarisasi kedalaman tusukan dengan lancet (ideal ≈ 2.0 mm)
  • Buang tetesan pertama, gunakan tetesan selanjutnya yang lebih representatif
  • Jangan pijat berlebihan untuk meminimalkan kontaminasi jaringan
  • Sertakan dokumentasi protokol dalam jurnal atau rekaman pre-analitik
  • Edukasi berkelanjutan ke petugas klinis melalui media interaktif atau simulasi 

🏥 4. Dampak pada POCT dan Microsampling

Pengambilan darah kapiler memiliki kelebihan: nyaman, cepat, dan dapat dilakukan oleh pasien di rumah—cocok untuk telemedicine dan microsampling dried blood spots (DBS). 

Namun, akurasi tinggi hanya tercapai dengan teknik yang benar dan konsisten.

Jurnal pengambilan darah kapiler memuat detail teknis penting sebagai dasar kualitas hasil pemeriksaan. 

Praktik yang konsisten dan sesuai protokol—antara lain, buang tetesan pertama dan tidak memijat—dapat mengurangi variasi biologis dan artefak pre-analitik. 

Baca Juga: Memahami Dasar Teori Pengambilan Darah Kapiler: Prosedur dan Pentingnya dalam Diagnostik    

Sekolah klinis dan dokumentasi jurnal harus menekankan teknik ini untuk meningkatkan keandalan diagnosa berbasis darah kapiler.

Dengan pendekatan jurnalistik yang mendetail, artikel ini menyampaikan teknik praktis dan pedoman jurnal untuk pengambilan darah kapiler—krusial bagi pengujian akurat dan terpercaya di era POCT dan telehealth.

Fitri Aisyah
Fitri Aisyah Selamat datang di my blog! Blog ini membahas dunia laboratorium medik dengan cara yang mudah dipahami. Dari teknik pemeriksaan, interpretasi hasil laboratorium, hingga tips seputar kesehatan, semuanya dikemas simpel, jelas, dan berbasis bukti ilmiah. Yuk, eksplorasi ilmu laboratorium bersama! 🔬🚀

Post a Comment