Pulmonary Edema: Gejala, Penyebab, dan Cara Penanganan Darurat

Table of Contents
Pulmonary Edema: Gejala, Penyebab, dan Cara Penanganan Darurat


INFOLABMED.COM - Pulmonary edema (edema paru) adalah kondisi darurat medis di mana cairan menumpuk di kantung udara paru-paru, menyebabkan sesak napas berat. 

Kondisi ini sering terkait dengan masalah jantung tetapi juga dapat dipicu oleh faktor lain seperti infeksi, paparan racun, atau ketinggian ekstrem.

Baca juga : Enzim Jantung: Indikator Penting dalam Diagnosa Penyakit Jantung

Gejala Pulmonary Edema

Gejala bervariasi tergantung jenisnya:

1. Gejala Akut (Mendadak)

  • Sesak napas parah, terutama saat berbaring.
  • Rasa seperti tenggelam atau tercekik.
  • Batuk berdahak berbusa (kadang berdarah).
  • Detak jantung cepat dan tidak teratur.
  • Kulit dingin dan berkeringat.
  • Kebiruan pada kulit (sianosis).

2. Gejala Kronis (Jangka Panjang)

  • Bangun tidur karena sesak napas.
  • Kelelahan ekstrem.
  • Pembengkakan kaki dan perut.
  • Penambahan berat badan tiba-tiba.

3. Gejala di Ketinggian (HAPE)

  • Sakit kepala.
  • Sesak napas saat aktivitas ringan.
  • Batuk kering berubah menjadi berbusa.
  • Denyut jantung sangat cepat.

Penyebab Pulmonary Edema

1. Penyebab Jantung (Kardiogenik)

  • Gagal jantung: Ventrikel kiri tidak mampu memompa darah efektif.
  • Penyakit jantung koroner: Penyempitan arteri jantung.
  • Katup jantung rusak: Misalnya stenosis aorta.
  • Hipertensi: Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.

2. Penyebab Non-Jantung (Non-Kardiogenik)

  • ARDS: Cedera paru-paru berat akibat infeksi atau trauma.
  • Paparan racun: Misalnya inhalasi asap atau amonia.
  • Ketinggian (HAPE): Kurangnya oksigen di dataran tinggi.
  • Infeksi virus: Seperti hantavirus.

Diagnosis

  • Rontgen dada: Mendeteksi cairan di paru-paru.
  • CT scan: Menunjukkan detail kondisi paru.
  • Tes darah: Memeriksa kadar oksigen dan fungsi jantung (BNP).
  • EKG/Ekokardiogram: Mengevaluasi kesehatan jantung.

Penanganan Darurat

  • Oksigen tambahan: Prioritas utama untuk stabilisasi.
  • Diuretik: Seperti furosemide untuk mengurangi cairan.
  • Obat tekanan darah: Nitrogliserin untuk mengurangi beban jantung.
  • Ventilator: Jika pasien tidak bisa bernapas sendiri.

Baca juga : Troponin (cTnI & cTnT): Penanda Penting Serangan Jantung yang Harus Anda Ketahui

Pencegahan

  • Kontrol tekanan darah dan kolesterol.
  • Hindari merokok dan konsumsi garam berlebihan.
  • Untuk pendaki: Aklimatisasi bertahap di ketinggian.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Rachma Amalia Maharani
Rachma Amalia Maharani Halo saya lulusan Teknologi Laboratorium Medik yang memiliki ketertarikan besar pada dunia kesehatan dan laboratorium klinik. Berpengalaman dalam praktik laboratorium selama masa studi dan magang, terbiasa bekerja secara teliti, disiplin, dan bertanggung jawab. Saya juga aktif mengembangkan diri melalui pembelajaran mandiri. I am looking for opportunities to contribute further to the health industry to be able to apply the knowledge and interests that I have. Let's connect on Linkedin in my Portfolio https://rachma-mlt.framer.website/

Post a Comment