Pewarnaan Ziehl–Neelsen: Teknik Vital Deteksi Bakteri Tahan Asam Penyebab TB
INFOLABMED.COM – Pewarnaan Ziehl–Neelsen (ZN staining), dikenal juga sebagai teknik pengecatan bakteri tahan asam (BTA), merupakan metode mikrobiologi penting yang digunakan untuk mendeteksi bakteri seperti Mycobacterium tuberculosis dan M. leprae.
Teknik ini ditemukan oleh Franz Ziehl dan Friedrich Neelsen pada akhir abad ke‑19 dan masih digunakan luas hingga sekarang.
🔬 Prinsip Pewarnaan
Metode ZN menggunakan karbol fuchsin sebagai pewarna primer, yang didukung pemanasan agar menembus lapisan kaya asam mikolat pada dinding bakteri tahan asam.
Setelah pewarnaan, preparat didekolorisasi dengan alkohol asam; hanya bakteri tahan asam yang mempertahankan warna merah, sedangkan sel non tahan asam akan kehilangan warna dan diwarnai ulang dengan metilena biru atau malachite green.
🧪 Prosedur Umum
Laboratorium biasanya mengikuti langkah:
- Fiksasi preparat sputum atau jaringan.
- Pewarnaan primer selama ~5 menit dengan karbol fuchsin plus pemanasan
- Dekolorisasi dengan alkohol asam; bilas hingga air bening.
- Counterstain dengan metilena biru. Hasilnya, bakteri tahan asam tampak batang merah terang di latar biru
🧭 Aplikasi Klinis dan Efektivitas
Metode ZN merupakan uji pertama untuk deteksi TB, terutama dari sputum pasien
Ini berfungsi sebagai skrining cepat, meskipun sensitifitasnya terbatas (sekitar 35–70%), kombinasi dengan kultur atau tes molekuler seperti GeneXpert meningkatkan akurasi
Penelitian di Indonesia menunjukkan kesesuaian tinggi antara ZN dan GeneXpert (Cohen’s kappa ~0,89), sehingga ZN tetap relevan sebagai metode cepat dan hemat biaya di fasilitas kesehatan terbatas
🌍 Aplikasi di Indonesia
Di daerah endemik seperti Jawa Timur, ZN juga dipakai untuk surveilans tuberkulosis sapi melalui sampel susu, meskipun sensitivitas mikroskopis terbatas; PCR lebih unggul namun mahal.
Pada TB ekstrapulmonal seperti meningitis tuberkulosis atau mastitis, modifikasi ZN juga digunakan untuk memperbaiki sensitivitas diagnosis .
Post a Comment