Osteomyelitis: Infeksi Tulang yang Berbahaya – Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
INFOLABMED.COM – Osteomyelitis adalah infeksi pada tulang yang bisa terjadi akibat bakteri, cedera, atau komplikasi penyakit tertentu.
Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan tulang permanen.
Baca juga : Jaga Kesehatan Tulang untuk Mencegah Osteoporosis - Ika Nurhayati STIKes Nasional Surakarta
Apa saja gejala dan cara mengobatinya?
Apa Itu Osteomyelitis?
Osteomyelitis adalah infeksi tulang yang biasanya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus.
Infeksi ini dapat menyerang bagian tulang mana saja, termasuk tulang panjang (seperti tulang paha atau lengan), tulang belakang, atau tulang kaki pada penderita diabetes.
Gejala Osteomyelitis
Gejala osteomyelitis bervariasi tergantung tingkat keparahan, tetapi umumnya meliputi:
- Nyeri tulang yang semakin parah.
- Demam dan menggigil.
- Pembengkakan, kemerahan, atau rasa hangat di area infeksi.
- Luka yang tidak kunjung sembuh, terutama pada penderita diabetes.
- Kelelahan dan lemas.
⚠️ Pada bayi & lansia, gejala mungkin tidak khas, seperti rewel (pada bayi) atau kebingungan (pada orang tua).
Penyebab Osteomyelitis
Infeksi tulang bisa terjadi melalui beberapa cara:
- Aliran darah (hematogen): Bakteri dari infeksi lain (seperti pneumonia atau ISK) menyebar ke tulang.
- Cedera terbuka: Luka dalam atau patah tulang terbuka memungkinkan bakteri masuk langsung ke tulang.
- Infeksi jaringan sekitarnya: Misalnya, ulkus diabetik yang tidak diobati bisa menyebar ke tulang kaki.
Faktor Risiko Osteomyelitis
Beberapa kondisi meningkatkan risiko terkena infeksi tulang:
- Diabetes (terutama dengan luka di kaki).
- Gangguan imun (HIV, kemoterapi, atau penggunaan steroid jangka panjang).
- Penyakit pembuluh darah (seperti peripheral artery disease).
- Penggunaan narkoba suntik dengan jarum tidak steril.
- Operasi tulang atau sendi (misalnya, penggantian sendi).
Komplikasi Osteomyelitis
Jika tidak diobati, osteomyelitis dapat menyebabkan:
- Kematian tulang (osteonekrosis) – Bagian tulang mati dan harus diangkat melalui operasi.
- Artritis septik – Infeksi menyebar ke sendi terdekat.
- Kanker kulit (pada infeksi kronis) – Jarang terjadi tetapi berbahaya.
- Sepsis – Infeksi menyebar ke seluruh tubuh dan mengancam nyawa.
Diagnosis Osteomyelitis
Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk memastikan diagnosis:
- Tes darah: Mencari tanda infeksi (sel darah putih tinggi, CRP/ESR meningkat).
- Pencitraan:
- MRI – Paling akurat untuk mendeteksi infeksi tulang dini.
- X-ray – Baru terlihat setelah 2–4 minggu infeksi.
- CT Scan/Bone Scan – Jika MRI tidak tersedia.
- Biopsi tulang – Mengambil sampel tulang untuk mengetahui jenis bakteri penyebab.
Pengobatan Osteomyelitis
1. Antibiotik Intravena (IV)
- Pasien biasanya membutuhkan antibiotik kuat melalui infus selama 4–6 minggu.
- Jenis antibiotik disesuaikan dengan hasil biopsi (misalnya, vancomycin untuk MRSA).
2. Operasi
Tindakan bedah mungkin diperlukan untuk:
- Mengangkat tulang yang mati (debridement).
- Membersihkan nanah dan jaringan terinfeksi.
- Reconstructive surgery – Jika kerusakan tulang parah.
3. Perawatan Pendukung
- Mengontrol penyakit penyebab (misalnya, kadar gula darah pada diabetes).
- Berhenti merokok untuk mempercepat penyembuhan.
- Terapi hiperbarik (pada kasus kronis yang sulit sembuh).
Pencegahan Osteomyelitis
- Rawatan luka dengan benar, terutama pada penderita diabetes.
- Hindari penggunaan jarum tidak steril.
- Segera obati infeksi (seperti ISK atau pneumonia) sebelum menyebar ke tulang.
- Periksa rutin jika memiliki risiko tinggi (misalnya, setelah operasi tulang).
Baca juga : Uji Fosfatase Alkalin (Alkalin Phosphatase, ALP) dengan Isoenzim (serum) - Seri Pemeriksaan Laboratorium Klinik
Pertanyaan Umum tentang Osteomyelitis
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment