Mengungkap Pandy Test: Uji Protein Cairan Serebrospinal untuk Diagnosis Penyakit Neurologis
INFOLABMED.COM - Pandy Test – metode klasik yang masih digunakan hingga kini untuk mendeteksi peningkatan kadar protein, khususnya globulin, dalam cairan serebrospinal (CSF).
Uji ini dikembangkan oleh neurolog asal Hungaria, Pándy Kálmán, pada tahun 1910.
Baca Juga: Pengertian LCS (Liquour Cerebrospinalis) atau CSS (Cairan Serebro Spinal)
Prinsip & Prosedur
Pandy Test memanfaatkan reagen fenol jenuh (atau alternatif seperti pyrogallic acid dan cresol) untuk mengendapkan protein dalam CSF. Prosedurnya sederhana:
- Ambil 1 tetes CSF dari pasien.
- Tambahkan ke ~1 ml Pandy’s reagent.
- Amati perubahan warna atau kekeruhan dalam hitungan menit
Interpretasi Hasil
- Negatif: larutan tetap jernih – kadar protein normal (15–45 mg/dL atau 0,20–0,45 g/L)
- Positif: muncul kekeruhan atau endapan – menunjukkan peningkatan globulin/protein. Tingkat kekeruhan berkaitan dengan kadar protein dalam CSF: samar (50–100 mg/dL), keruh tebal (>100 mg/dL)
Nilai Klinis
Pandy Test menjadi petunjuk awal sejumlah kondisi neurologis seperti:
- Meningitis (purulen, granulomatosa, neurosifilis)
- Multiple sclerosis
- Guillain‑Barré syndrome (naiknya protein terjadi setelah 5–7 hari)
- Tumor otak/spinal, abses, atau perdarahan serebral
Kelebihan & Keterbatasan
Kelebihan:
- Cepat, murah, mudah dilakukan di laboratorium dengan sumber daya terbatas
Keterbatasan:
- Semi-kuantitatif—tidak memisahkan jenis protein (albumin vs globulin).
- Dapat menghasilkan hasil negatif palsu, misalnya pada neurosifilis atau GBS awal
- Ada risiko bahan beracun (fenol) dan ketidakakurasian visual interpretasi .
Perkembangan dan Alternatif
Meskipun masih dipakai di beberapa laboratorium, penelitian terbaru menunjukkan metode kuantitatif CSF-TP (protein total) dapat menggantikan Pandy Test dengan korelasi tinggi, mengurangi risiko dan mempersingkat waktu analisis
Baca Juga: Mengenal Prosedur Anti DPPX: Deteksi dan Penanganan Gangguan Autoimun Langka
Pandy Test adalah metode pendahulu penting dalam diagnosis neurologis yang tetap relevan di fasilitas terbatas.
Namun, untuk hasil yang lebih akurat, detil, dan aman, diperlukan analisis protein CSF kuantitatif modern.
Post a Comment