Malaria: Gejala, Pencegahan, dan Pengobatan yang Perlu Anda Tahu
INFOLABMED.COM - Malaria adalah penyakit mengancam nyawa yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit Plasmodium.
Penyakit ini banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis, terutama di Afrika. Meski berbahaya, malaria bisa dicegah dan diobati jika dideteksi sejak dini.
Baca juga : Malaria: Tantangan Global dan Upaya Eliminasi di Indonesia
Apa Itu Malaria?
Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium dan tidak menular langsung antar manusia. Ada 5 jenis parasit penyebab malaria pada manusia, dengan P. falciparum (paling mematikan) dan P. vivax (dominan di luar Afrika) sebagai ancaman terbesar.
Gejala Malaria
Gejala biasanya muncul 10–15 hari setelah gigitan nyamuk, meliputi:
- Demam, menggigil, sakit kepala (gejala ringan).
- Kelelahan ekstrem, kejang, sesak napas, urine gelap (gejala berat).
Kelompok berisiko tinggi: Anak di bawah 5 tahun, ibu hamil, penderita HIV/AIDS, dan pelancong ke daerah endemis.
Pencegahan Malaria
Hindari gigitan nyamuk:
- Gunakan kelambu berinsektisida.
- Pakai losion anti-nyamuk (mengandung DEET atau Icaridin).
- Pasang kasa nyamuk di jendela.
- Obat pencegahan (chemoprophylaxis): Konsultasi dokter sebelum bepergian ke daerah endemis.
- Vaksin: WHO merekomendasikan vaksin RTS,S/AS01 dan R21/Matrix-M untuk anak di daerah endemis.
Pengobatan Malaria
- Diagnosis dini penting melalui tes mikroskop atau rapid test.
- Pengobatan tergantung jenis parasit dan resistensi obat, termasuk:
- Artemisinin-based combination therapy (ACT) untuk P. falciparum.
- Chloroquine (jika masih efektif) untuk P. vivax.
- Primaquine untuk mencegah kekambuhan P. vivax dan P. ovale.
Fakta Kunci
- 263 juta kasus malaria dilaporkan pada 2023, dengan 95% kematian terjadi di Afrika.
- 14 negara telah dinyatakan bebas malaria sejak 2015, termasuk China dan Argentina.
- Resistensi obat mulai muncul di Afrika, memerlukan pemantauan ketat.
Baca juga : Mengenal Malaria: Penyebab, Tanda-tanda, dan Dampaknya
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment