Keratosis Pilaris: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi Kulit Berbintik seperti Kulit Ayam
INFOLABMED.COM - Keratosis pilaris adalah kondisi kulit umum yang menyebabkan munculnya bintik-bintik kecil, kasar, dan terkadang kemerahan di permukaan kulit.
Meskipun tidak berbahaya, kondisi ini seringkali dianggap mengganggu penampilan.
Baca juga : Scabies: Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatan yang Ampuh untuk Kudis
Gejala Keratosis Pilaris
- Bintik-bintik kecil yang terasa kasar seperti amplas
- Kulit kering di area yang terkena
- Warna kemerahan atau kecokelatan di sekitar bintik
- Tidak gatal atau nyeri
- Lokasi umum: lengan atas, paha, pipi, atau bokong
Kondisi ini sering memburuk saat musim dingin atau ketika kulit menjadi kering.
Penyebab Keratosis Pilaris
Keratosis pilaris terjadi karena penumpukan keratin (protein pelindung kulit) yang menyumbat folikel rambut. Penyebab pastinya belum diketahui, tetapi beberapa faktor yang berperan meliputi:
- Faktor keturunan (sering terjadi dalam keluarga)
- Kulit kering
- Kondisi kulit lain seperti dermatitis atopik
Diagnosis
Dokter biasanya dapat mendiagnosis keratosis pilaris hanya dengan pemeriksaan visual. Tidak diperlukan tes khusus.
Perawatan dan Pengobatan
Keratosis pilaris tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, tetapi beberapa perawatan dapat memperbaiki tekstur kulit:
1. Krim Pelembap & Eksfoliasi
- Krim mengandung urea, asam laktat, atau asam salisilat untuk mengangkat sel kulit mati.
- Retinoid topikal (seperti tretinoin) untuk mempercepat pergantian sel kulit.
2. Perawatan Rumahan
- Gunakan sabun lembut dan hindari air panas saat mandi.
- Eksfoliasi ringan dengan waslap atau loofah.
- Oleskan pelembap setelah mandi untuk menjaga kulit tetap lembap.
- Gunakan humidifier jika udara di rumah kering.
3. Hindari Pemicu Iritasi
- Jangan menggaruk atau mencungkil bintik-bintik.
- Hindari pakaian ketat yang dapat mengiritasi kulit.
Baca juga : Seborrheic Keratosis: Kenali Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasi Benjolan di Kulit
Prognosis
Keratosis pilaris biasanya memudar seiring usia, terutama setelah 30 tahun. Meski begitu, perawatan rutin dapat membantu menjaga kulit tetap halus.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment