Blood Ketones: Pentingnya Tes Ketona Darah untuk Deteksi Dini Ketoasidosis
INFOLABMED.COM – Ketona darah (blood ketones) adalah zat yang diproduksi ketika tubuh memecah lemak sebagai sumber energi.
Kadar ketona yang tinggi dapat berbahaya, terutama bagi penderita diabetes.
Artikel ini membahas pentingnya tes ketona darah, gejala ketoasidosis, dan kapan harus memeriksakannya.
Baca juga: Detil Praktikum Pemeriksaan Urin: Panduan Lengkap Uji Protein, Gula, Keton & Lainnya
Apa Itu Blood Ketones?
Ketona darah adalah senyawa yang dihasilkan saat tubuh memecah lemak karena kekurangan glukosa sebagai sumber energi. Ada tiga jenis keton:
- Asetoasetat
- Aseton
- Beta-hidroksibutirat (utama pada ketoasidosis diabetik/DKA)
Kadar ketona tinggi dapat menyebabkan ketoasidosis, kondisi berbahaya yang sering terjadi pada penderita diabetes tipe 1.
Kapan Harus Tes Blood Ketones?
Tes ketona darah diperlukan jika:
✔️ Gejala DKA muncul (haus berlebihan, sering buang air kecil, napas cepat, mual, lemas).
✔️ Gula darah sangat tinggi (>240 mg/dL).
✔️ Sedang sakit atau hamil (risiko ketoasidosis meningkat).
✔️ Menjalani diet ketogenik (untuk memantau kadar keton).
Bagaimana Tes Dilakukan?
- Sampel darah diambil dari pembuluh vena atau ujung jari.
- Hasil tes bisa diketahui dalam 7 hari kerja (lab) atau langsung (alat portabel).
Apa Arti Hasil Tes?
- Ketona tinggi = Ketoasidosis (perlu penanganan darurat).
- Ketona rendah/normal = Tidak ada risiko akut.
Ketoasidosis Diabetik (DKA): Kondisi Darurat!
DKA terjadi ketika keton menumpuk dan darah menjadi asam. Gejalanya meliputi:
🔹 Napas cepat & bau napas seperti buah (aseton).
🔹 Mual, muntah, sakit perut.
🔹 Kebingungan hingga koma.
Tanpa perawatan, DKA dapat menyebabkan gagal organ hingga kematian.
Perbedaan Tes Darah vs. Urine untuk Ketona
- Tes darah lebih akurat, mengukur beta-hidroksibutirat (keton utama DKA).
- Tes urine hanya mendeteksi asetoasetat & aseton, tidak sensitif untuk DKA akut.
Baca juga: Uji Rothera untuk Ketone Bodies: Prinsip, Prosedur, dan Signifikansi Klinis
Yang Perlu Diperhatikan
- Penderita diabetes harus waspada jika gula darah tinggi disertai gejala DKA.
- Diet ketogenik harus dipantau untuk menghindari keton berlebihan.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment