Albumin: Fungsi, Tes, dan Arti Hasilnya untuk Kesehatan Hati & Ginjal
INFOLABMED.COM - Albumin adalah protein utama dalam darah yang diproduksi oleh hati.
Protein ini berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh, mengangkut nutrisi, hormon, dan obat-obatan, serta mendukung fungsi jaringan.
Tes albumin sering dilakukan untuk mengevaluasi kesehatan hati dan ginjal, terutama pada pasien dengan gejala tertentu.
Baca juga: Pemeriksaan Glycated Albumin : Metode, Nilai Normal, dan Keterbatasan
Apa Itu Albumin?
Albumin merupakan protein paling banyak dalam plasma darah, diproduksi oleh hati. Fungsinya meliputi:
- Mencegah kebocoran cairan dari pembuluh darah.
- Membawa nutrisi, hormon, vitamin, dan obat ke seluruh tubuh.
- Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
Kapan Tes Albumin Dibutuhkan?
Dokter mungkin merekomendasikan tes albumin jika seseorang menunjukkan gejala:
- Penyakit hati (seperti sirosis atau hepatitis).
- Penyakit ginjal (terutama sindrom nefrotik).
- Peradangan atau infeksi berat.
- Gangguan penyerapan protein (misalnya pada Crohn’s disease).
- Sebelum operasi untuk menilai kondisi kesehatan pasien.
Bagaimana Tes Dilakukan?
- Sampel darah diambil dari pembuluh vena di lengan.
- Tidak diperlukan persiapan khusus sebelum tes.
- Hasil biasanya tersedia dalam 7 hari kerja, tergantung laboratorium.
Interpretasi Hasil Tes Albumin
1. Kadar Albumin Rendah
Menandakan kemungkinan:
- Kerusakan hati (sirosis, hepatitis).
- Gangguan ginjal (protein bocor ke urine).
- Peradangan atau infeksi berat.
- Malnutrisi atau gangguan pencernaan protein.
2. Kadar Albumin Tinggi
Biasanya disebabkan oleh:
- Dehidrasi (kekurangan cairan).
- Efek obat (steroid anabolik, hormon pertumbuhan).
Apa yang Mempengaruhi Hasil Tes?
- Obat-obatan seperti steroid dan insulin dapat meningkatkan kadar albumin.
- Cairan infus dalam jumlah besar dapat memengaruhi akurasi hasil.
- Albumin urine juga bisa diukur untuk mendeteksi kerusakan ginjal.
Siapa yang Berisiko Kadar Albumin Abnormal?
- Penderita penyakit hati kronis.
- Pasien gagal ginjal atau sindrom nefrotik.
- Orang dengan peradangan berkepanjangan atau diare kronis.
Baca juga: Albumin: Protein Penting dalam Darah dan Indikator Kesehatan Anda
Tes albumin membantu mendiagnosis dan memantau kondisi hati, ginjal, serta gangguan metabolisme protein.
Jika hasil tes abnormal, dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan lanjutan seperti tes fungsi hati atau urine.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment