Acetylcholine Receptor (AChR) Antibody: Tes Penting untuk Diagnosis Myasthenia Gravis

Table of Contents
Acetylcholine Receptor (AChR) Antibody: Tes Penting untuk Diagnosis Myasthenia Gravis


INFOLABMED.COM – Acetylcholine receptor (AChR) antibody adalah autoantibodi yang menyerang reseptor asetilkolin di otot, menyebabkan gangguan komunikasi saraf-otot. 

Artikel ini membahas peran tes AChR antibody dalam mendiagnosis myasthenia gravis (MG) dan kondisi terkait.

Baca  juga: Panduan Lengkap Mengenai Panel Antibodi Reseptor Acetylcholine (AChR Ab, Anti-AChR Antibody)

Apa Itu AChR Antibody?

AChR antibody adalah autoantibodi yang diproduksi sistem imun secara keliru menyerang reseptor asetilkolin di serat otot rangka. 

Reseptor ini berfungsi sebagai "tempat docking" untuk neurotransmiter asetilkolin yang mengatur kontraksi otot.

Ketika antibodi ini menyerang, terjadi gangguan sinyal saraf-otot, menyebabkan:
✔ Kelemahan otot yang memburuk dengan aktivitas
✔ Cepat lelah
✔ Gejala khas MG seperti ptosis (kelopak mata turun), penglihatan ganda, dan sulit menelan

Kapan Tes AChR Antibody Diperlukan?

Tes ini direkomendasikan jika pasien menunjukkan gejala myasthenia gravis, seperti:
🔹 Kelopak mata turun (memburuk sepanjang hari)
🔹 Penglihatan ganda
🔹 Sulit mengunyah, menelan, atau bicara pelo
🔹 Lemah otot leher (sulit menahan kepala)
🔹 Sesak napas
🔹 Otot lemah setelah aktivitas, membaik setelah istirahat

Tes juga mungkin dilakukan jika ditemukan tumor timus (timoma) pada pemeriksaan CT scan.

Bagaimana Tes Dilakukan?

  • Sampel darah diambil dari vena di lengan.
  • Tidak perlu puasa atau persiapan khusus.
  • Hasil biasanya keluar dalam 7 hari kerja.

Interpretasi Hasil Tes

  • Positif AChR antibody + gejala MG = Konfirmasi myasthenia gravis.
  • Negatif tidak selalu menyingkirkan MG (10-15% pasien MG generalisata dan 50% MG okular bisa negatif).
  • Kadar antibodi tidak berkorelasi langsung dengan keparahan gejala.

Kondisi Lain yang Meningkatkan AChR Antibody

Selain MG, antibodi ini juga bisa ditemukan pada:
✔ Timoma (tumor timus)
✔ Penggunaan obat tertentu (seperti penisilamin)
✔ Kanker paru sel kecil
✔ Sindrom Lambert-Eaton

Pemeriksaan Tambahan untuk MG

Jika hasil AChR antibody negatif tetapi gejala kuat, dokter mungkin menyarankan:

  • Tes anti-MuSK antibody
  • Tes antibodi otot lurik
  • Uji stimulasi saraf repetitif (RNS)

Baca  juga: Cholinesterase Test: Fungsi, Prosedur, dan Pentingnya untuk Deteksi Keracunan Pestisida

Fakta Penting tentang Myasthenia Gravis

  • Bukan penyakit menular tetapi bersifat autoimun.
  • Lebih sering pada wanita muda dan pria usia lanjut.
  • Bisa dikelola dengan obat imunosupresan, terapi plasmaferesis, atau operasi timus.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Nisriyna.
Nisriyna. semoga tulisan-tulisan ini bisa bermanfaat dan menginspirasi:) Let's connect in Linked in [Nisriyna N]

Post a Comment