Skeletal Radiography (Bone X-Ray, Skeletal X-Ray, Skull X-Ray): Fungsi, Prosedur, dan Hasilnya

Table of Contents

 

Skeletal Radiography (Bone X-Ray, Skeletal X-Ray, Skull X-Ray) Fungsi, Prosedur, dan Hasilnya

INFOLABMED.COM – Skeletal Radiography (Bone X-Ray, Skeletal X-Ray, Skull X-Ray) adalah teknik pencitraan medis yang menggunakan sinar-X untuk memeriksa struktur tulang dalam tubuh. 

Metode ini membantu mendiagnosis berbagai kondisi, mulai dari patah tulang hingga penyakit degeneratif seperti osteoporosis.

Baca juga : Mengapa Bone Mineral Density (BMD, Bone Densitometry) Penting untuk Mencegah Osteoporosis?

Apa Itu Skeletal Radiography?

Radiografi adalah penggunaan radiasi (sinar-X) untuk menghasilkan gambar tulang dan jaringan sekitarnya. 

Sinar-X mudah menembus udara, sehingga area seperti paru-paru tampak gelap pada hasil rontgen. Sebaliknya, tulang terlihat hampir putih karena sinar-X tidak dapat menembusnya sepenuhnya.

Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada berbagai bagian tulang, seperti:

  • Tulang panjang (lengan, kaki)
  • Tulang belakang (vertebra)
  • Tengkorak (skull X-ray)
  • Sendi (lutut, pergelangan kaki, bahu)

Tujuan Pemeriksaan Skeletal Radiography

Pemeriksaan ini membantu mendeteksi:

  • Fraktur (patah tulang)
  • Dislokasi sendi
  • Tumor tulang (primer atau metastasis)
  • Kelainan metabolik (osteoporosis, Paget’s disease)
  • Infeksi tulang (osteomyelitis)
  • Perubahan struktur sendi (arthritis, spur tulang)

Prosedur Skeletal Radiography

Sebelum Pemeriksaan

  • Tidak perlu puasa.
  • Pasien diminta melepas perhiasan atau pakaian mengandung logam.
  • Organ reproduksi ditutup dengan apron timbal untuk mengurangi paparan radiasi.

Saat Pemeriksaan

  • Pasien diposisikan sesuai area yang akan diperiksa (berdiri, duduk, atau berbaring).
  • Bagian tubuh yang diperiksa harus diam selama proses.
  • Teknisi radiologi akan mengambil gambar dari sudut yang diperlukan.

Setelah Pemeriksaan

  • Tidak ada perawatan khusus.
  • Hasil akan dianalisis oleh radiolog dan dilaporkan ke dokter.

Interpretasi Hasil

Nilai Normal

  • Struktur tulang normal, tanpa kelainan bentuk atau kepadatan.

Hasil Abnormal yang Mungkin Terdeteksi

  • Fraktur atau retak tulang
  • Tumor (jinak atau ganas)
  • Infeksi (osteomyelitis)
  • Peradangan sendi (arthritis)
  • Kelainan tulang belakang (skoliosis, kyphosis)

Kontraindikasi

  • Ibu hamil disarankan menghindari rontgen kecuali darurat.
  • Wanita usia subur sebaiknya menjalani pemeriksaan selama menstruasi atau 12-14 hari setelahnya untuk meminimalkan risiko pada janin.

Skeletal Radiography adalah alat diagnostik penting untuk mengevaluasi kesehatan tulang. 

Baca juga : Mengenal Parathyroid Hormone (PTH, Parathormone): Peran Vital dalam Keseimbangan Kalsium dan Fosfor

Prosedurnya cepat, non-invasif, dan memberikan informasi vital bagi dokter dalam menentukan perawatan yang tepat.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment