Renal Biopsy (Kidney Biopsy): Prosedur, Risiko, dan Kondisi yang Terdiagnosis
INFOLABMED.COM - Renal Biopsy (Kidney Biopsy) adalah prosedur medis di mana sampel jaringan ginjal diambil untuk pemeriksaan histologis.
Tindakan ini membantu mendiagnosis berbagai penyakit parenkim ginjal, seperti glomerulonephritis, pyelonephritis, dan systemic lupus erythematosus.
Baca juga : Mengungkap Peran Vital Histologi dalam Dunia Kedokteran dan Penelitian
Sampel jaringan bisa diambil melalui percutaneous needle biopsy (jarum melalui kulit) atau open biopsy (pembedahan). Artikel ini akan fokus pada needle biopsy ginjal.
Apa Itu Renal Biopsy (Kidney Biopsy)?
Renal Biopsy adalah prosedur diagnostik untuk memeriksa kondisi ginjal dengan mengambil sampel jaringan.
Meskipun berguna, tes ini memiliki risiko, seperti perdarahan atau kerusakan organ lain.
Oleh karena itu, dokter akan mempertimbangkan manfaat dan risikonya sebelum merekomendasikan tes ini.
Kondisi yang Bisa Didiagnosis dengan Renal Biopsy
Beberapa penyakit yang dapat terdeteksi melalui renal biopsy meliputi:
- Acute glomerulonephritis
- Chronic glomerulonephritis
- Amyloid infiltration
- Systemic lupus erythematosus
- Pyelonephritis
- Rejection of kidney transplant
- Renal cell carcinoma
- Renal vein thrombosis
- Wilms’ tumor
Prosedur Renal Biopsy
Persiapan Sebelum Tes
- Pasien harus berpuasa selama 8 jam sebelum tes.
- Dokter akan menjelaskan prosedur dan meminta persetujuan (informed consent).
- Pemeriksaan darah (coagulation test) dan rontgen dada dilakukan untuk memastikan keamanan prosedur.
Tahapan Prosedur
- Pasien diminta berbaring tengkurap dengan bantalan di bawah perut.
- Kulit dibersihkan dengan antiseptik dan diberi bius lokal.
- Pasien diminta menahan napas saat jarum dimasukkan ke ginjal.
- Sampel jaringan diambil, lalu tekanan diberikan untuk mencegah perdarahan.
Perawatan Pasca-Tes
- Pasien harus istirahat total (bedrest) selama 24 jam.
- Tanda vital dan area biopsi dipantau untuk mendeteksi perdarahan.
- Asupan cairan ditingkatkan, dan urine diperiksa untuk tanda perdarahan.
Risiko dan Kontraindikasi
Komplikasi yang Mungkin Terjadi
- Perdarahan
- Infeksi
- Tusukan organ lain (hati, usus, atau paru-paru)
Siapa yang Tidak Boleh Menjalani Renal Biopsy?
- Pasien dengan gangguan pembekuan darah
- Pasien dengan tumor ginjal, hidronefrosis, atau infeksi saluran kemih
- Pasien dengan satu ginjal
- Pasien yang tidak bisa kooperatif (misalnya karena nyeri atau kondisi mental)
Kapan Harus ke Dokter?
Segera cari bantuan medis jika setelah biopsi muncul gejala seperti:
- Nyeri hebat di punggung atau perut
- Demam
- Darah dalam urine lebih dari 24 jam
- Pusing atau tekanan darah turun
Renal Biopsy (Kidney Biopsy) adalah prosedur penting untuk mendiagnosis penyakit ginjal.
Meskipun memiliki risiko, tes ini sangat membantu dalam menentukan pengobatan yang tepat.
Baca juga : Struktur Histologi Ginjal: Landasan Fungsional yang Kompleks
Diskusikan dengan dokter jika Anda memerlukan pemeriksaan ini.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment