Rapid Strep Test: Deteksi Cepat Infeksi Group A Beta Hemolytic Streptococcus (GABHS)

Table of Contents

Rapid Strep Test Deteksi Cepat Infeksi Group A Beta Hemolytic Streptococcus (GABHS)


INFOLABMED.COM –  Infeksi bakteri Group A Beta Hemolytic Streptococcus (GABHS) dapat menyebabkan masalah kesehatan serius jika tidak segera ditangani. 

Salah satu metode deteksi cepat yang sering digunakan adalah Rapid Strep Test.

Baca juga : Antistreptolysin-O Titer (ASO Titer): Tes Penting untuk Deteksi Infeksi Streptokokus dan Komplikasinya

Tes Group A Beta Hemolytic Streptococcus (GABHS) membantu mendiagnosis infeksi streptokokus grup A dengan akurasi tinggi, sehingga pengobatan antibiotik dapat diberikan tepat waktu.

Apa Itu Rapid Strep Test?

Rapid Strep Test adalah pemeriksaan imunokimia yang mendeteksi antigen GABHS dari usap tenggorokan. 

Tes ini memiliki sensitivitas sekitar 95% dan memberikan hasil dalam 10-20 menit. Meskipun akurat, tes ini hanya mendeteksi GABHS, bukan penyebab faringitis lainnya.

Mengapa Rapid Strep Test Penting?

Infeksi GABHS yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi seperti:

  • Demam rematik
  • Glomerulonefritis pasca-streptokokus

Selain itu, tes ini membantu menghindari penggunaan antibiotik yang tidak perlu pada infeksi virus, mengurangi risiko resistensi antibiotik.

Prosedur Rapid Strep Test

  1. Persiapan Pasien:

    • Jelaskan tujuan tes kepada pasien.
    • Tes tidak menyakitkan, tetapi mungkin memicu refleks muntah.
  2. Pengambilan Sampel:

    • Pasien duduk atau dipegang (untuk anak-anak).
    • Gunakan tongue depressor di bagian lateral lidah untuk mengurangi refleks muntah.
    • Usap kedua amandel dan faring posterior.
  3. Setelah Tes:

    • Pasien boleh minum air setelah pengambilan sampel.
    • Hasil tersedia dalam 10-20 menit.

Interpretasi Hasil

  • Positif: Infeksi GABHS, perlu antibiotik (penisilin atau eritromisin jika alergi).
  • Negatif:
    • Tidak ada infeksi.
    • Infeksi virus.
    • False negative (perlu konfirmasi dengan kultur tenggorokan).

Faktor yang Mempengaruhi Hasil

  • False negative bisa terjadi jika:
    • Sampel diambil dari uvula atau palatum lunak.
    • Pasien baru minum antibiotik.
    • Pasien berkumur dengan obat kumur tertentu.

Klinis Alert

  • Jika hasil positif, segera beri antibiotik.
  • Jika negatif, lakukan kultur tenggorokan untuk memastikan tidak ada false negative.
  • Hasil positif tidak membedakan antara infeksi aktif dan carrier strep dengan infeksi virus.

Baca juga : Mengenal Antideoxyribonuclease-B Titer (Anti-DNase B [ADB]): Uji Penting untuk Infeksi Streptokokus

Kontraindikasi

Jangan lakukan usap tenggorokan pada pasien dengan risiko gangguan jalan napas, seperti epiglotitis atau abses peritonsilar.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment