Pregnanetriol: Fungsi, Nilai Normal, dan Penyebab Hasil Tidak Normal

Table of Contents
Pregnanetriol Fungsi, Nilai Normal, dan Penyebab Hasil Tidak Normal


INFOLABMED.COM – Pregnanetriol adalah senyawa yang terlibat dalam sintesis kortikoid adrenal. Ini merupakan metabolit dari 17-hydroxyprogesterone dan biasanya dikeluarkan dalam urine dalam jumlah sangat kecil. 

Pada sindrom adrenogenital, sintesis kortisol terhambat pada tahap konversi 17-hydroxyprogesterone menjadi kortisol. 

Baca juga : Cortisol, Urine (Free Cortisol): Pemeriksaan untuk Evaluasi Fungsi Adrenal

Akibatnya, terjadi penumpukan 17-hydroxyprogesterone dan peningkatan ekskresi pregnanetriol melalui urine.

Kadar kortisol plasma yang rendah merangsang sekresi ACTH, yang seharusnya meningkatkan produksi kortisol. 

Namun, karena sintesis kortisol terganggu, kadar pregnanetriol terus meningkat. Tingginya kadar 17-hydroxyprogesterone dan ACTH dapat menyebabkan virilisasi pada perempuan dan pubertas dini pada anak laki-laki.

Nilai Normal Pregnanetriol

  • Dewasa: 0,1–1,6 mg/24 jam (0,3–4,8 μmol/hari dalam satuan SI)
  • Anak-anak: 0,3–1,1 mg/24 jam (0,9–3,3 μmol/hari dalam satuan SI)

Penyebab Hasil Tidak Normal (Peningkatan Pregnanetriol)

  • Tumor adrenokortikal
  • Sindrom adrenogenital
  • Hiperplasia adrenal kongenital
  • Hirsutisme
  • Defisiensi 21-hidroksilase
  • Tumor ovarium
  • Sindrom Stein-Leventhal
  • Virilisasi

Faktor yang Mempengaruhi Hasil Tes

  • Aktivitas fisik berlebihan dapat memengaruhi hasil tes

Prosedur Pengambilan Sampel Urine 24 Jam

Sebelum Tes:

  1. Jelaskan prosedur pengumpulan urine 24 jam kepada pasien.
  2. Pastikan pasien menyimpan semua urine dalam periode 24 jam dan menghindari kontaminasi dengan kertas toilet atau feses.
  3. Informasikan bahwa terdapat pengawet dalam botol penampung urine.
  4. Anjurkan pasien untuk tidak melakukan aktivitas fisik berlebihan selama tes.

Saat Tes:

  1. Gunakan wadah khusus berisi 1 g asam borat sebagai pengawet.
  2. Mulai pengumpulan urine di pagi hari setelah buang air kecil pertama (urin pertama dibuang).
  3. Simpan urine dalam wadah yang didinginkan (di kulkas atau es).
  4. Jika ada urine yang terbuang, tes harus diulang.
  5. Gunakan sarung tangan saat menangani sampel.

Baca juga : Mengenal Tes 17-Hydroxycorticosteroids (17-OHCS, Porter-Silber Test): Fungsi, Prosedur, dan Makna Hasilnya

Setelah Tes:

  1. Beri label pada wadah dan kirim segera ke laboratorium.
  2. Laporkan hasil abnormal ke dokter.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment