Mengenal Plethysmography, Arterial (Pneumoplethysmography): Tes Aliran Darah Arteri yang Semakin Jarang Digunakan
INFOLABMED.COM - Plethysmography, Arterial (Pneumoplethysmography) adalah pemeriksaan manometrik yang digunakan untuk mengevaluasi aliran darah arteri di ekstremitas bawah.
Meskipun saat ini penggunaannya semakin jarang karena berkembangnya teknologi seperti USG dan CT scan, tes ini masih dapat memberikan informasi penting, terutama dalam mendeteksi penyakit arteri oklusif.
Baca juga : Esophageal Manometry: Pemeriksaan Fungsi Kerongkongan untuk Deteksi Gangguan Pencernaan
Apa Itu Plethysmography, Arterial?
Tes ini dilakukan dengan cara memasang manset tekanan (pressure cuff) di beberapa titik di kaki, termasuk paha atas, di atas dan bawah lutut, serta di atas pergelangan kaki.
Setiap manset akan diisi udara hingga tekanan tertentu (biasanya 75 mmHg selama 2 detik, kemudian diturunkan ke 65 mmHg), kemudian gelombang arteri dicatat.
Gelombang normal menunjukkan kenaikan tajam ke puncak, adanya dicrotic notch (cekungan kecil setelah puncak), lalu menurun kembali ke garis dasar.
Sebaliknya, pada kondisi penyakit arteri oklusif, gelombangnya tampak abnormal: lebih rendah, puncak membulat, dan tidak terlihat dicrotic notch.
Nilai Normal dan Abnormal
Nilai Normal: Gelombang arteri dengan bentuk tajam, dicrotic notch yang jelas, dan penurunan yang stabil ke garis dasar.
Makna Nilai Abnormal: Nilai yang tidak normal dapat mengindikasikan beberapa kondisi seperti:
- Emboli arteri
- Insufisiensi arteri
- Trauma arteri
- Arteriosklerosis
- Iskemia akibat diabetes
- Penyakit Raynaud
Faktor yang Mempengaruhi Hasil Tes
Hasil tes Plethysmography, Arterial bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal, seperti:
- Merokok dalam 2 jam sebelum pemeriksaan dapat menyempitkan pembuluh darah dan memengaruhi hasil.
- Suhu ruangan saat tes bisa mengubah sirkulasi darah perifer.
- Oklusi arteri proksimal pada ekstremitas dapat menghentikan aliran darah ke tungkai dan memengaruhi hasil tes.
Prosedur Tes
Sebelum Tes:
- Pasien dijelaskan mengenai tujuan dan prosedur pemeriksaan.
- Tidak ada kebutuhan untuk puasa.
- Pasien harus melepas pakaian dari ekstremitas bawah.
- Tidak diperbolehkan menggerakkan tungkai saat tes berlangsung.
- Tandatangan persetujuan bisa dibutuhkan tergantung pada kebijakan fasilitas medis.
Selama Tes:
- Pasien diposisikan dalam posisi semi-Fowler.
- Manset tekanan dipasang di beberapa lokasi kaki.
- Gelombang aliran darah dicatat untuk masing-masing lokasi manset.
Setelah Tes:
- Manset dilepas dan pasien boleh berpakaian kembali.
- Hasil gelombang dicatat sesuai lokasi pemeriksaan.
- Hasil yang tidak normal harus segera dilaporkan ke dokter.
Baca juga : Computed Tomography (CT Scan): Teknologi Pencitraan Medis untuk Diagnostik Akurat
Kontraindikasi
Pemeriksaan ini tidak boleh dilakukan pada ekstremitas yang dingin dan pucat atau sianotik, karena hal ini menunjukkan bahwa aliran darah ke area tersebut sudah sangat terganggu.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment