Computed Tomography (CT Scan): Teknologi Pencitraan Medis untuk Diagnostik Akurat

Table of Contents

 

Computed Tomography (CT Scan) Teknologi Pencitraan Medis untuk Diagnostik Akurat

INFOLABMED.COM - Computed Tomography (CT Scan) merupakan prosedur pencitraan medis yang memanfaatkan sinar-X untuk mendapatkan gambar detail dari organ tubuh. 

Teknologi Computed Tomography (CT Scan) memainkan peran penting dalam diagnosis berbagai kondisi medis, termasuk gangguan otak, paru-paru, dan organ perut.

Baca juga : Cardiac Nuclear Scan: Metode Diagnostik untuk Menilai Kesehatan Jantung

Apa Itu Computed Tomography (CT Scan)?

Computed Tomography (CT) atau Computerized Axial Tomography (CAT) adalah prosedur radiografi di mana sinar-X diproyeksikan ke tubuh dan dideteksi untuk mengukur intensitasnya setelah melewati jaringan. 

Setiap jenis jaringan memiliki tingkat penyerapan sinar-X yang berbeda, menghasilkan gambar dengan kontras tertentu. 

Teknologi Computed Tomography (CT Scan) dapat diperkuat dengan pemberian zat kontras berbasis yodium untuk hasil pencitraan yang lebih jelas.

Jenis-Jenis CT Scan dan Aplikasinya

  1. CT Scan Abdomen
    CT perut digunakan untuk mendiagnosis berbagai kondisi patologis seperti peradangan, kista, dan tumor pada hati, kantung empedu, pankreas, limpa, ginjal, serta organ panggul. Teknologi CT Helical (Spiral) dapat mendeteksi apendisitis akut tanpa memerlukan zat kontras, mengurangi risiko reaksi alergi.

  2. CT Scan Otak
    CT otak sangat sensitif terhadap keberadaan darah, sehingga sering digunakan setelah trauma kepala atau untuk mendeteksi stroke akibat embolus, malformasi arteriovenosa (AVM), angioma, atau aneurisma. CT otak tanpa kontras adalah pilihan utama dalam pemeriksaan stroke akut. Namun, MRI lebih unggul dalam mendeteksi tumor stadium rendah atau edema terkait neoplasma.

  3. CT Scan Dada
    Digunakan untuk mengevaluasi penyakit paru-paru, tumor, pembesaran kelenjar getah bening, dan emboli paru. CT Spiral memungkinkan pengambilan gambar dari berbagai sudut, memberikan evaluasi yang lebih akurat terhadap emboli paru.

  4. CT Scan Ginjal dan Saluran Kemih
    CT ginjal diakui sebagai standar emas dalam mendeteksi batu ginjal akut dengan sensitivitas hingga 96% dan spesifisitas 98%, jauh lebih unggul dibandingkan ultrasonografi atau rontgen konvensional.

  5. CT Scan Jantung
    Teknologi terbaru seperti CT 64-Slice mampu menghasilkan gambar jantung yang bebas dari artefak gerakan, membantu dalam diagnosis stenosis koroner sebagai alternatif non-invasif terhadap angiografi koroner.

  6. Electron Beam Computed Tomographic Coronary Calcium Scanning (EBCT)
    EBCT menggunakan pemindaian berbasis elektron untuk mengidentifikasi deposit kalsium di arteri koroner. Dengan skor kalsium Agatston, pasien dapat mengetahui risiko penyakit jantung dan menyesuaikan gaya hidup serta pengobatan yang diperlukan.

Prosedur CT Scan

  1. Persiapan

    • Pasien harus berpuasa minimal 4 jam sebelum pemeriksaan jika menggunakan zat kontras.
    • Pemeriksaan fungsi ginjal (BUN dan kreatinin) dilakukan sebelum pemberian kontras.
    • Pasien yang mengonsumsi metformin harus menghentikan penggunaannya 2 hari sebelum CT Scan.
    • Kontras oral seperti barium mungkin diperlukan untuk CT perut.
  2. Pelaksanaan

    • Pasien berbaring dalam posisi terlentang di meja pemindai.
    • Jika menggunakan kontras, zat tersebut disuntikkan melalui infus.
    • Pasien diminta menahan napas selama pemindaian berlangsung untuk menghindari gambar kabur.
  3. Pasca Pemeriksaan

    • Pasien diawasi selama 30 menit untuk melihat kemungkinan reaksi alergi terhadap kontras.
    • Dianjurkan untuk minum banyak air guna membantu pengeluaran zat kontras dari tubuh.
    • Jika muncul efek samping seperti ruam, kesulitan bernapas, atau pembengkakan, segera hubungi tenaga medis.

Kontraindikasi CT Scan

  • Alergi terhadap yodium atau zat kontras.
  • Wanita hamil, kecuali dalam keadaan darurat.
  • Pasien dengan gagal ginjal atau berisiko tinggi terhadap nefropati akibat zat kontras.
  • Pasien dengan kondisi mental atau fisik yang tidak memungkinkan untuk berbaring diam.

Manfaat CT Scan dalam Deteksi Dini Penyakit

Studi oleh Henschke (2006) menunjukkan bahwa spiral CT scanning pada populasi berisiko tinggi dapat mencegah hingga 80% kematian akibat kanker paru-paru dengan mendeteksi kanker pada stadium awal. 

Baca juga : Mengenal Carotid Artery Duplex Scan: Pemeriksaan Noninvasif untuk Mendeteksi Penyumbatan Arteri Karotis

Oleh karena itu, penggunaan CT Scan dalam skrining medis semakin berkembang sebagai metode diagnostik yang andal dan efektif.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment