Cardiac Nuclear Scan: Metode Diagnostik untuk Menilai Kesehatan Jantung
INFOLABMED.COM - Cardiac Nuclear Scan adalah prosedur diagnostik noninvasif yang digunakan untuk mengevaluasi fungsi jantung dan aliran darah miokard.
Pemeriksaan Cardiac Nuclear Scan melibatkan injeksi zat radioaktif ke dalam tubuh yang kemudian dideteksi oleh kamera khusus untuk menghasilkan gambar jantung.
Baca juga : Bone Scan (Bone Scintigraphy): Prosedur, Manfaat, dan Hasil Pemeriksaan
Berikut adalah beberapa jenis utama dari Cardiac Nuclear Scan:
1. PYP Scan (Hot Spot Myocardial Imaging)
PYP Scan menggunakan injeksi technetium-99m stannous pyrophosphate yang berikatan dengan kalsium pada sel miokard yang rusak.
"Hot spot" muncul dalam waktu 12 jam setelah infark dan mencapai puncaknya dalam 48-72 jam. Pemeriksaan ini bermanfaat dalam:
- Menentukan keberadaan dan tingkat keparahan infark miokard.
- Menjadi alternatif ketika hasil EKG atau studi enzim jantung tidak memberikan kejelasan.
2. Thallium Scan
Pemeriksaan ini menggunakan thallium-201, yang diserap oleh jaringan miokard sehat, sementara jaringan iskemik menyerap lebih lambat dan jaringan infark tidak menyerap sama sekali.
Hal ini menghasilkan "cold spot" dalam pemindaian. Kegunaan utama:
- Menunjukkan perfusi miokard.
- Mendeteksi infark miokard akut maupun kronis.
- Mendiagnosis penyakit arteri koroner.
- Memantau efektivitas terapi seperti angioplasti atau bypass koroner.
- Dapat dilakukan dalam kondisi istirahat atau setelah stress test.
3. MUGA Scan (Multigated Acquisition Scan/Gated Blood Pool Scan)
Pemeriksaan ini mengikat technetium-99 dengan sel darah merah, yang kemudian diinjeksi kembali ke dalam tubuh.
Kamera gamma mendeteksi radiasi yang dilepaskan oleh sel darah merah saat mengisi bilik jantung.
MUGA Scan sangat akurat untuk:
- Menentukan fraksi ejeksi ventrikel kiri.
- Mengevaluasi kerusakan dan fungsi jantung secara keseluruhan.
4. Single-Photon Emission Computed Tomography (SPECT)
SPECT adalah teknik pencitraan tiga dimensi yang menawarkan resolusi lebih baik dibanding metode konvensional, serta memungkinkan kuantifikasi area iskemia miokard.
Interpretasi Hasil Cardiac Nuclear Scan
Nilai Normal:
- Fraksi ejeksi ventrikel kiri ≥50%.
- Tidak ada tanda iskemia miokard atau infark miokard.
Nilai Abnormal Dapat Menunjukkan:
- Aneurisma
- Kardiomiopati
- Penyakit arteri koroner
- Infark miokard
- Iskemia miokard
- Nekrosis miokard
- Miokarditis
Faktor yang Dapat Mempengaruhi Hasil Pemeriksaan
- Gerakan pasien selama pemindaian.
- Trauma miokard atau riwayat pemindaian nuklir sebelumnya.
- Penggunaan obat-obatan seperti nitrates kerja panjang.
Prosedur Cardiac Nuclear Scan
Persiapan Sebelum Tes:
- Puasa 6 jam sebelum pemeriksaan (air diperbolehkan).
- Tidak mengonsumsi kafein selama 24 jam.
- Tidak merokok atau mengunyah tembakau 6 jam sebelum tes.
- Memastikan pasien tetap diam selama pemindaian.
- Menandatangani informed consent.
Selama Pemeriksaan:
- Radiofarmaka disuntikkan melalui IV perifer.
- Pasien dibaringkan dalam posisi supine.
- Kamera gamma diposisikan di atas dada untuk mengambil gambar jantung.
Setelah Pemeriksaan:
- Memeriksa lokasi injeksi dari kemungkinan reaksi kulit.
- Jika pasien menyusui, sebaiknya tidak menyusui hingga radiofarmaka dieliminasi (hingga 3 hari).
- Menganjurkan pasien untuk banyak minum agar radionuklida lebih cepat keluar dari tubuh.
- Tidak melakukan pemeriksaan nuklir lain selama 24-48 jam.
Kontraindikasi
- Wanita hamil (karena risiko terhadap janin).
- Wanita menyusui (harus menghentikan pemberian ASI sementara).
- Pasien yang tidak dapat berpartisipasi secara aktif karena usia, gangguan mental, atau nyeri hebat.
Cardiac Nuclear Scan menjadi alat diagnostik yang penting dalam mendeteksi dan mengevaluasi berbagai kondisi jantung.
Baca juga : Biomarker Pertama untuk Penyakit Parkinson
Dengan pemantauan yang cermat dan prosedur yang sesuai, pemeriksaan ini dapat memberikan wawasan yang akurat mengenai kesehatan jantung pasien.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment