Laboratory Methods: Teknik-Teknik Penting dalam Diagnosis Medis Modern

Table of Contents

Laboratory Methods Teknik-Teknik Penting dalam Diagnosis Medis Modern


INFOLABMED.COM – Metode laboratorium merupakan prosedur ilmiah yang digunakan untuk menganalisis sampel biologis guna mendiagnosis penyakit, memantau kesehatan, dan mendukung penelitian medis. 

Berikut adalah beberapa teknik laboratorium utama yang banyak digunakan di dunia medis.

Baca juga : PCR untuk Viral Load: Teknik Diagnostik Akurat dalam Pengendalian Infeksi

1. Immunoassay (IA)

Prinsip:

Memanfaatkan ikatan spesifik antara antibodi dan antigen untuk mendeteksi zat target dalam sampel.

Aplikasi:

  • Deteksi antibodi (misalnya tes Rheumatoid Factor)
  • Pengukuran kadar hormon (TSH, insulin)
  • Penanda tumor (PSA, CA 125)

Contoh Tes:

  • Tes kehamilan (mengukur hCG)
  • Skrining narkoba

2. Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA)

Prinsip:

Menggunakan enzim sebagai penanda untuk mendeteksi reaksi antigen-antibodi.

Aplikasi:

  • Diagnosis HIV, hepatitis
  • Deteksi alergi
  • Pengukuran kadar protein spesifik

Kelebihan:

  • Sensitivitas tinggi
  • Dapat digunakan untuk sampel besar

3. Western Blot

Prinsip:

Menggabungkan elektroforesis dan transfer protein ke membran untuk deteksi antibodi spesifik.

Aplikasi:

  • Konfirmasi tes HIV dan Lyme disease
  • Analisis ekspresi protein

Prosedur:

  1. Pemisahan protein dengan elektroforesis
  2. Transfer protein ke membran
  3. Deteksi menggunakan antibodi berlabel

4. Fluorescence In Situ Hybridization (FISH)

Prinsip:

Menggunakan probe fluoresen untuk melacak gen atau kromosom spesifik.

Aplikasi:

  • Diagnosis kelainan genetik (Down syndrome)
  • Deteksi amplifikasi gen HER2 pada kanker payudara
  • Identifikasi translokasi kromosom (seperti BCR-ABL pada leukemia)

Contoh Hasil:

  • Down syndrome: 3 sinyal kromosom 21 (trisomi)
  • Kanker payudara HER2-positif: Amplifikasi gen HER2/neu

5. Polymerase Chain Reaction (PCR)

Prinsip:

Amplifikasi DNA untuk mendeteksi gen atau patogen dalam jumlah kecil.

Jenis PCR:

  • Real-time PCR (qPCR): Mengukur DNA secara kuantitatif
  • RT-PCR: Untuk amplifikasi RNA (misalnya tes viral load HIV/HCV)

Aplikasi:

  • Diagnosis infeksi (COVID-19, gonore)
  • Tes genetik (Huntington’s disease)
  • Forensik (DNA fingerprinting)

Proses PCR:

  1. Denaturasi: Memisahkan untai DNA (95°C)
  2. Annealing: Primer menempel pada DNA target (~55°C)
  3. Elongasi: Sintesis DNA baru oleh Taq polymerase (72°C)

Perbandingan Metode Laboratorium

MetodeDeteksiContoh Penggunaan
Immunoassay   Antibodi/Antigen            Tes kehamilan, skrining narkoba
ELISA  ProteinDiagnosis HIV, alergi
Western Blot     Protein spesifikKonfirmasi HIV/Lyme
FISH  Kelainan genetikDown syndrome, kanker
PCR  DNA/RNA patogenCOVID-19, hepatitis

Baca juga : Keakuratan Tes Western Blot dalam Konfirmasi HIV

Pentingnya Pemilihan Metode yang Tepat

  • Sensitivitas & Spesifisitas: ELISA dan PCR sangat sensitif.
  • Waktu Hasil: PCR lebih cepat (~beberapa jam) dibanding kultur bakteri.
  • Biaya: Immunoassay lebih murah daripada FISH atau sekuensing DNA.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Rachma Amalia Maharani
Rachma Amalia Maharani Halo saya lulusan Teknologi Laboratorium Medik yang memiliki ketertarikan besar pada dunia kesehatan dan laboratorium klinik. Berpengalaman dalam praktik laboratorium selama masa studi dan magang, terbiasa bekerja secara teliti, disiplin, dan bertanggung jawab. Saya juga aktif mengembangkan diri melalui pembelajaran mandiri. I am looking for opportunities to contribute further to the health industry to be able to apply the knowledge and interests that I have. Let's connect on Linkedin in my Portfolio https://rachma-mlt.framer.website/

Post a Comment