Laboratory Safety: Panduan Lengkap untuk Keamanan di Laboratorium

Table of Contents

 

Laboratory Safety: Panduan Lengkap untuk Keamanan di Laboratorium

INFOLABMED.COM – Keselamatan laboratorium adalah aspek penting yang harus diperhatikan oleh semua personel yang bekerja di lingkungan laboratorium. 

Tindakan pencegahan yang tepat dapat mencegah kecelakaan, cedera, dan paparan bahan berbahaya. 

Baca juga : Bagaimana Cara Mengidentifikasi Risiko di Laboratorium

Artikel ini akan membahas langkah-langkah keamanan laboratorium, termasuk penanganan bahan kimia, identifikasi bahaya, pertolongan pertama, dan manajemen limbah biomedis.

Pentingnya Laboratory Safety

Laboratory safety dirancang untuk memastikan lingkungan kerja yang aman dan efisien bagi semua personel laboratorium. Tujuannya adalah mencegah cedera, penyakit, atau kecelakaan akibat praktik kerja yang tidak aman. Faktor utama penyebab kecelakaan di laboratorium meliputi:

  • Kurangnya pengetahuan tentang tanda dan simbol laboratorium
  • Penanganan bahan kimia yang salah
  • Pembuangan limbah yang tidak tepat
  • Kurangnya kesadaran tentang pertolongan pertama

Tanda dan Simbol di Laboratorium

Laboratorium menggunakan berbagai tanda dan simbol untuk memperingatkan tentang potensi bahaya. Beberapa jenis simbol yang umum digunakan meliputi:

  • Simbol peringatan bahaya (latar belakang kuning/oranye dengan gambar hitam)
  • Simbol keselamatan (latar belakang biru dengan gambar putih)
  • Simbol larangan (latar belakang putih dengan gambar hitam dan garis merah diagonal)

(Sumber : MLT Reference Book)

Penanganan dan Penyimpanan Bahan Kimia

Bahan kimia harus disimpan sesuai sifat fisik dan kimianya. Berikut beberapa jenis bahan kimia dan cara penyimpanannya:

  1. Bahan kimia mudah terbakar (aseton, eter, alkohol) → Simpan dalam wadah tahan api di tempat sejuk.
  2. Bahan kimia korosif (asam pekat, alkali) → Simpan dalam botol berwarna cokelat.
  3. Bahan kimia eksplosif (asam pikrat) → Jangan biarkan dalam keadaan kering.
  4. Bahan kimia radioaktif (I-125, I-131) → Hanya ditangani oleh staf terlatih.
  5. Bahan kimia karsinogenik (benzidin) → Simpan dalam wadah tertutup rapat.

Tips penanganan bahan kimia:

  • Hindari pipet mulut
  • Jangan menambahkan air ke asam
  • Simpan bahan kimia beracun dalam lemari terkunci

Jenis Bahaya di Laboratorium

1. Bahaya Fisik

  • Pecahan kaca
  • Luka bakar
  • Tersengat listrik
  • Terpeleset di lantai basah

Pencegahan:

  • Gunakan peralatan kaca tebal
  • Hindari sirkuit listrik berlebihan
  • Simpan bahan kimia dengan benar

2. Bahaya Kimia

  • Paparan bahan korosif, toksik, atau karsinogenik

Pencegahan:

  • Gunakan alat pelindung diri (APD)
  • Hindari pipet mulut
  • Simpan bahan kimia berbahaya dalam jumlah kecil

3. Bahaya Biologis

  • Paparan virus (HIV, HBV, HCV)
  • Gigitan hewan laboratorium

Pencegahan:

  • Anggap semua sampel berpotensi berbahaya
  • Gunakan sarung tangan dan masker
  • Vaksinasi untuk staf laboratorium

4. Bahaya Listrik

  • Korsleting listrik
  • Peralatan rusak

Pencegahan:

  • Pastikan peralatan ter-grounding
  • Hindari penggunaan kabel ekstensi
  • Jangan pegang peralatan dengan tangan basah

5. Bahaya Kebakaran

  • Api dari bahan kimia mudah terbakar

Pencegahan:

  • Gunakan hot plate, bukan api terbuka
  • Pasang alat pemadam kebakaran
  • Ketahui jalur evakuasi

6. Bahaya Radiasi

  • Paparan bahan radioaktif

Pencegahan:

  • Simpan dalam wadah berpelindung timbal
  • Hanya staf terlatih yang boleh menangani

Pertolongan Pertama di Laboratorium

  • Luka akibat pecahan kaca: Cuci luka, oleskan antiseptik, tutup dengan perban.
  • Terciprat asam/alkali: Bilas dengan air, netralkan dengan larutan natrium bikarbonat (untuk asam) atau asam asetat (untuk alkali).
  • Keracunan bahan kimia: Segera bawa ke dokter.
  • Luka bakar ringan: Rendam dalam air dingin, oleskan salep antiseptik.

Manajemen Limbah Biomedis

Limbah laboratorium harus dipisahkan berdasarkan jenisnya dan dibuang sesuai prosedur. Beberapa kategori limbah:

  • Limbah infeksius (jarum, sampel darah) → Dibakar atau disterilisasi
  • Limbah kimia → Dinetralkan sebelum dibuang
  • Limbah radioaktif → Ditangani oleh pihak berwenang

Setiap laboratorium wajib memiliki sistem manajemen limbah yang baik.

Baca juga : Blood you can trust: global trends in transfusion safety

Kesimpulan

Keselamatan laboratorium adalah tanggung jawab bersama. Dengan memahami tanda bahaya, menangani bahan kimia dengan benar, dan mengetahui prosedur pertolongan pertama, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang aman.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Rachma Amalia Maharani
Rachma Amalia Maharani Halo saya lulusan Teknologi Laboratorium Medik yang memiliki ketertarikan besar pada dunia kesehatan dan laboratorium klinik. Berpengalaman dalam praktik laboratorium selama masa studi dan magang, terbiasa bekerja secara teliti, disiplin, dan bertanggung jawab. Saya juga aktif mengembangkan diri melalui pembelajaran mandiri. I am looking for opportunities to contribute further to the health industry to be able to apply the knowledge and interests that I have. Let's connect on Linkedin Rachma Amalia Maharani

Post a Comment