Jenis-Jenis Media Kultur Bakteri Berdasarkan Komponen Nutrisi yang Dibutuhkan
INFOLABMED.COM - Dalam dunia mikrobiologi, pemilihan media kultur yang tepat sangat penting untuk menumbuhkan dan mengidentifikasi berbagai jenis bakteri.
Media kultur dapat diklasifikasikan berdasarkan komponen nutrisi yang dikandungnya, mulai dari media sederhana hingga media khusus dengan nutrisi tambahan.
Baca juga : Pembuatan Media Pada Praktikum Mikrobiologi dan Parasitologi
Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai jenis media kultur berdasarkan kebutuhan nutrisi bakteri.
Klasifikasi Media Kultur Berdasarkan Komponen Nutrisi
1. Media Dasar (Basal Medium)
Media ini mengandung nutrisi dasar yang dibutuhkan oleh sebagian besar bakteri non-fastidious (tidak membutuhkan nutrisi kompleks). Contohnya:
- Peptone water: Media cair sederhana
- Nutrient broth: Kaldu nutrisi dasar
- Nutrient agar: Media padat dasar
2. Media Kompleks (Complex Medium)
Media ini mengandung bahan tambahan seperti ekstrak ragi atau daging untuk menyediakan nutrisi lebih lengkap. Komposisi pastinya seringkali sulit ditentukan karena menggunakan bahan alami.
3. Media Sintetis (Defined Medium)
Media yang dibuat dari bahan kimia murni dengan komposisi yang diketahui secara pasti. Sangat berguna untuk penelitian yang membutuhkan kontrol ketat terhadap komponen nutrisi.
4. Media Khusus (Special Media)
a. Media Diperkaya (Enriched Media)
Mengandung nutrisi tambahan seperti darah, serum, atau kuning telur untuk menumbuhkan bakteri fastidious. Contoh:
- Blood agar: Untuk bakteri patogen seperti Streptococcus
- Chocolate agar: Untuk Haemophilus influenzae
- Loeffler's serum slope: Untuk Corynebacterium diphtheriae
b. Media Selektif (Selective Media)
Mengandung zat penghambat untuk menekan pertumbuhan bakteri tertentu. Contoh:
- MacConkey agar: Untuk bakteri Gram negatif
- TCBS agar: Untuk Vibrio cholerae
- LJ medium: Untuk Mycobacterium tuberculosis
c. Media Pengkayaan (Enrichment Media)
Media cair yang merangsang pertumbuhan bakteri target sambil menghambat bakteri lain. Contoh:
- Selenite F broth: Untuk Salmonella dan Shigella
- Alkaline peptone water: Untuk Vibrio cholerae
d. Media Diferensial (Differential Media)
Memungkinkan identifikasi bakteri berdasarkan karakteristik koloni. Contoh:
- MacConkey agar: Membedakan bakteri fermentasi laktosa
- CLED agar: Untuk pemeriksaan urin
- XLD agar: Untuk membedakan Salmonella dan Shigella
e. Media Transport
Digunakan untuk menjaga viabilitas sampel selama pengiriman. Contoh:
- Stuart's medium
- Amies medium
- VR Fluid
f. Media Anaerob
Khusus untuk bakteri anaerob yang membutuhkan lingkungan rendah oksigen. Contoh:
- Robertson's cooked meat medium
- Thioglycolate medium
Baca juga : Uji Kultur Bakteri
Pemilihan Media yang Tepat
Pemilihan media kultur harus mempertimbangkan:
- Jenis bakteri yang akan ditumbuhkan
- Kebutuhan nutrisi spesifik bakteri
- Tujuan pemeriksaan (isolasi, identifikasi, dll)
- Sumber spesimen klinis
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment