Diagnostic Cytology: Pengertian, Keunggulan, dan Aplikasi dalam Diagnosis Medis

Table of Contents

Diagnostic Cytology: Pengertian, Keunggulan, dan Aplikasi dalam Diagnosis Medis

INFOLABMED.COM – Diagnostic cytology (sitologi diagnostik) adalah cabang ilmu patologi yang mempelajari sel-sel tubuh untuk mendeteksi penyakit, termasuk kanker dan infeksi. 

Teknik ini menjadi salah satu metode penting dalam diagnosis dini karena sederhana, cepat, dan minim risiko bagi pasien.

Baca juga : Histopatologi Laboratorium: Prosedur, Teknik, dan Peran Vital dalam Diagnosis Medis

Apa Itu Diagnostic Cytology?

Sitologi diagnostik atau cytopathology adalah teknik pemeriksaan sel dari berbagai bagian tubuh untuk menentukan penyebab atau jenis penyakit. Bidang ini dipelopori oleh Dr. George Papanicolaou, yang juga dikenal sebagai Bapak Sitopatologi.

Keunggulan Diagnostic Cytology Dibanding Histopatologi

  1. Prosedur Sederhana: Pengambilan sampel mudah, cepat diproses, dan bisa langsung diperiksa.
  2. Biaya Terjangkau: Lebih murah dibanding biopsi jaringan.
  3. Minim Risiko: Tidak memerlukan pembedahan besar, sehingga aman bagi pasien.
  4. Deteksi Dini Kanker: Sitologi eksfoliatif berperan penting dalam skrining massal dan deteksi dini kanker.
  5. Identifikasi Penyakit: Membedakan antara neoplasia (tumor) dan peradangan, serta infeksi spesifik vs nonspesifik.

Kekurangan Diagnostik Cytology

  • Beberapa tumor tidak mengelupaskan sel dengan baik, sehingga sampel mungkin tidak memadai.
  • Tidak selalu bisa menentukan lokasi pasti lesi tumor.

Jenis-Jenis Sitologi Diagnostik

  1. Exfoliative Cytology: Sel-sel yang terlepas secara alami dalam cairan tubuh (urin, dahak, cairan serviks).
  2. Abrasive Cytology: Pengambilan sel melalui gesekan atau sikat endoskopi.
  3. Fine Needle Aspiration Cytology (FNAC): Pengambilan sampel dengan jarum halus, umumnya untuk tumor padat.

Persiapan dan Teknik Pemeriksaan

  • Pengambilan Sampel: Dianjurkan menggunakan sampel segar.
  • Fiksasi: Dilakukan segera untuk mencegah perubahan morfologi sel, menggunakan alkohol, eter, atau cairan Carnoy.
  • Pewarnaan:
    • Papanicolaou staining (PAP stain): Teknik paling umum.
    • Shorr's staining: Digunakan untuk menilai status hormonal dan identifikasi Barr body (penentuan jenis kelamin).

Baca juga : Pathological Examinations: Pemeriksaan Histologi dan Sitologi untuk Diagnosis Kanker

Aplikasi Diagnostic Cytology

  1. Diagnosis Kanker: Deteksi dini kanker serviks, paru, dan lainnya.
  2. Penilaian Status Hormonal: Misalnya, pada gangguan kelenjar tiroid.
  3. Diagnosis Infeksi: Identifikasi bakteri, virus, atau jamur.
  4. Penentuan Jenis Kelamin: Melalui pemeriksaan Barr body.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Rachma Amalia Maharani
Rachma Amalia Maharani Halo saya lulusan Teknologi Laboratorium Medik yang memiliki ketertarikan besar pada dunia kesehatan dan laboratorium klinik. Berpengalaman dalam praktik laboratorium selama masa studi dan magang, terbiasa bekerja secara teliti, disiplin, dan bertanggung jawab. Saya juga aktif mengembangkan diri melalui pembelajaran mandiri. I am looking for opportunities to contribute further to the health industry to be able to apply the knowledge and interests that I have. Let's connect on Linkedin in my Portfolio https://rachma-mlt.framer.website/

Post a Comment