Mengenal Pleural Biopsy: Prosedur Penting untuk Diagnosis Penyakit Paru
INFOLABMED.COM - Pleural Biopsy atau biopsi pleura adalah prosedur diagnostik penting yang dilakukan ketika analisis cairan pleura dari prosedur thoracentesis menunjukkan kemungkinan infeksi, neoplasma (kanker), atau tuberkulosis.
Untuk memastikan penyebab pasti dari gangguan tersebut, pengambilan sampel jaringan pleura menjadi langkah lanjutan yang diperlukan.
Baca juga : Penatalaksanaan Spesimen Efusi Pleura
Pada prosedur Pleural Biopsy, sampel jaringan pleura diambil untuk dianalisis secara histologis (mikroskopis).
Teknik yang paling umum dilakukan adalah dengan biopsi jarum melalui dinding dada, berbeda dari biopsi terbuka yang dilakukan melalui prosedur bedah seperti torakotomi.
Nilai Normal Pleural Biopsy
Hasil yang normal dari pleural biopsy menunjukkan tidak adanya sel atau jaringan abnormal.
Arti Kemungkinan dari Nilai Abnormal
Jika ditemukan kelainan dalam jaringan pleura, hal ini bisa mengindikasikan berbagai kondisi medis seperti:
- Penyakit kolagen vaskular
- Infeksi jamur
- Keganasan atau kanker
- Infeksi parasit
- Tuberkulosis
- Infeksi virus
Tahapan dan Persiapan Prosedur Pleural Biopsy
Sebelum Tes (Pretest)
- Pasien akan dijelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan, termasuk penggunaan anestesi lokal.
- Dilakukan pemeriksaan awal seperti rontgen dada dan tes pembekuan darah (PT, aPTT, jumlah trombosit).
- Tidak diperlukan puasa sebelum prosedur.
- Pasien harus menandatangani formulir persetujuan tindakan medis.
- Tanda-tanda vital pasien dicatat sebagai data awal.
Selama Prosedur
- Pasien diposisikan duduk dengan tangan disangga di atas meja.
- Kulit dibersihkan dengan antiseptik dan area disterilkan.
- Anestesi lokal diberikan sebelum jarum dimasukkan melalui sela tulang rusuk bagian belakang.
- Jaringan diambil dan dimasukkan ke dalam larutan formaldehida untuk pemeriksaan laboratorium.
- Setelah itu, tekanan diberikan pada lokasi tusukan dan ditutup dengan perban steril.
- Tenaga medis mengenakan sarung tangan sepanjang prosedur.
Setelah Tes (Posttest)
- Pasien dibantu dalam posisi semi-Fowler (setengah duduk).
- Tanda vital, suara napas, dan kenyamanan pasien dimonitor setiap 15–30 menit hingga stabil.
- Petugas memantau tanda komplikasi seperti hemotoraks atau pneumotoraks: napas cepat dan dangkal, sesak, nyeri dada, batuk berdarah, dan hilangnya suara napas.
- Gejala infeksi seperti demam, nyeri dada, dan sputum kuning juga diamati.
- Obat pereda nyeri diberikan sesuai kebutuhan.
- Dukungan emosional diberikan selama pasien menunggu hasil.
Peringatan Klinis
Komplikasi yang mungkin terjadi antara lain:
- Perdarahan
- Hemotoraks (darah di rongga pleura)
- Infeksi
- Pneumotoraks (udara di rongga pleura)
Baca juga : Gambaran Klinis Tuberkulosis Paru dan Ekstraparu
Kontraindikasi Pleural Biopsy
- Pasien dengan gangguan pembekuan darah
- Pasien yang tidak dapat bekerja sama selama prosedur
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment