Waspadai Ketidakseimbangan Magnesium: Dampaknya pada Kesehatan dan Tes Laboratorium

Table of Contents

 

Waspadai Ketidakseimbangan Magnesium Dampaknya pada Kesehatan dan Tes Laboratorium

INFOLABMED.COM - Magnesium (Mg++) adalah salah satu elektrolit penting yang terutama berada di dalam cairan intraseluler tubuh. 

Meski hanya sebagian kecil terdapat dalam darah, magnesium memiliki peranan besar dalam menjaga fungsi neuromuskular, produksi energi, pembekuan darah, dan aktivasi berbagai enzim tubuh.

Sebagian besar magnesium tersimpan di dalam tulang bersama kalsium dan fosfor. 

Baca juga : Manfaat dan Cara Penggunaan Magnesium Hidroksida untuk Masalah Pencernaan

Oleh karena itu, perubahan kadar magnesium dalam serum biasanya juga memengaruhi kadar kalsium dan fosfor. 

Tubuh mengatur kadar magnesium melalui penyerapan dari usus dan ekskresi oleh ginjal. 

Gangguan pada sistem gastrointestinal dan ginjal seringkali menjadi penyebab utama abnormalitas kadar magnesium.

Fungsi Magnesium dalam Tubuh

  • Menjaga fungsi neuromuskular
  • Mendukung proses metabolisme energi
  • Membantu proses pembekuan darah
  • Mengaktifkan berbagai enzim penting

Nilai Normal Magnesium

  • 1.5–2.0 mEq/L (0.8–1.0 mmol/L dalam satuan SI)

Gejala dan Penyebab Kadar Magnesium Tinggi (Hipermagnesemia)

Gejala:

  • Lelah berlebihan
  • Kulit memerah
  • Tekanan darah rendah
  • Depresi pernapasan
  • Bradikardia (detak jantung lambat)
  • Refleks tendon yang lemah atau tidak ada

Penyebab:

  • Penyakit Addison
  • Operasi pengangkatan kelenjar adrenal
  • Dehidrasi
  • Asidosis diabetes
  • Hiperparatiroidisme
  • Hipotiroidisme
  • Pemberian magnesium sulfat intravena
  • Gagal ginjal
  • Penggunaan antasida atau laksatif yang mengandung magnesium
  • Multiple myeloma

Gejala dan Penyebab Kadar Magnesium Rendah (Hipomagnesemia)

Gejala:

  • Otot berkedut dan tremor
  • Kejang otot (tetani)
  • Aritmia jantung
  • Refleks tendon yang hiperaktif

Penyebab:

  • Alkoholisme
  • Malnutrisi kronis
  • Pankreatitis kronis
  • Penyakit ginjal kronis
  • Diare berkepanjangan
  • Fistula gastrointestinal
  • Hemodialisis
  • Sirosis hati
  • Hiperaldosteronisme
  • Hipokalsemia
  • Hipertiroidisme
  • Hipoalbuminemia
  • Hipoparatiroidisme
  • Asupan magnesium yang rendah
  • Gangguan penyerapan (malabsorbsi)
  • Toksikemia pada kehamilan
  • Kolitis ulseratif
  • Diabetes yang tidak terkontrol

Faktor yang Mempengaruhi Hasil Tes Magnesium

  • Penggunaan torniket saat pengambilan darah
  • Hemolisis sampel darah
  • Penggunaan obat-obatan tertentu

Obat yang meningkatkan magnesium serum: Amiloride, antasida, aspirin, magnesium sulfat IV, Epsom salt, litium, medroksiprogesteron, dan lainnya.

Obat yang menurunkan magnesium serum: Amfoterisin, azathioprine, cisplatin, digoksin, diuretik, insulin, kontrasepsi oral, theofilin, dan lainnya.

Prosedur dan Persiapan Tes Magnesium

  • Pasien tidak perlu puasa sebelum tes.
  • Obat yang mengandung magnesium sebaiknya dihentikan 3 hari sebelum tes.
  • Sampel darah sebanyak 7 mL diambil tanpa menggunakan torniket bila memungkinkan.
  • Setelah pengambilan darah, area suntikan diberi tekanan dan diperiksa secara berkala.
  • Hasil abnormal harus segera dilaporkan kepada dokter.

Baca juga : Pemeriksaan Makroskopis, Kimia dan Interpretasi pada Batu Ginjal

Pemantauan kadar magnesium secara berkala juga penting dalam menilai efektivitas terapi suplementasi magnesium, serta sering dilakukan bersamaan dengan pemantauan kadar kalsium dan fosfor.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment