Waspadai Penyakit Lyme! Pentingnya Menjalani Lyme Disease Antibody Test untuk Diagnosis Dini

Table of Contents

 

Waspadai Penyakit Lyme! Pentingnya Menjalani Lyme Disease Antibody Test untuk Diagnosis Dini

INFOLABMED.COM - Penyakit Lyme adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri spirochete Borrelia burgdorferi yang ditularkan melalui gigitan kutu. 

Masa inkubasi infeksi ini berlangsung antara 14 hingga 23 hari. 

Penyakit ini berkembang dalam tiga tahapan, dan diagnosis dini sangat bergantung pada tes antibodi yang dikenal sebagai Lyme Disease Antibody Test.

Baca juga : Wearable Sensor Membantu Mendiagnosa Bakteri Penyakit Lyme

Tiga Tahapan Penyakit Lyme

Tahap pertama ditandai dengan munculnya lesi dan eritema di sekitar area gigitan kutu. 

Gejala yang menyertainya meliputi pembengkakan kelenjar getah bening regional, rasa tidak enak badan, demam, sakit kepala, nyeri otot (mialgia), nyeri sendi (artralgia), hingga kemungkinan konjungtivitis.

Tahap kedua muncul beberapa minggu hingga bulan setelah gigitan, dengan gejala tambahan berupa ruam kulit dan kelainan neurologis seperti meningitis, ensefalitis, hingga Bell’s palsy.

Tahap ketiga atau tahap kronis dari penyakit ini mencakup artritis, lesi kulit, serta masalah neurologis yang lebih serius.

Pentingnya Lyme Disease Antibody Test

Diagnosis penyakit Lyme dilakukan melalui pemeriksaan antibodi terhadap Borrelia burgdorferi

Kadar antibodi biasanya rendah di minggu-minggu awal infeksi, namun meningkat dalam beberapa bulan berikutnya dan dapat bertahan selama bertahun-tahun.

Metode diagnosis awal biasanya menggunakan ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay).

Jika hasilnya positif, tes konfirmasi dilakukan dengan Western blot

Selain itu, tes berbasis DNA menggunakan teknik polymerase chain reaction (PCR) juga dapat digunakan, dan dikenal memiliki spesifisitas tinggi dalam mengidentifikasi organisme penyebab.

Keterbatasan Tes Laboratorium

Menurut International Lyme and Associated Diseases Society, keputusan pengobatan sebaiknya tidak hanya didasarkan pada hasil laboratorium semata. 

Kombinasi dua metode ELISA dan Western blot dinilai memiliki sensitivitas yang terbatas dan berpotensi menyebabkan banyak penderita tidak terdiagnosis atau tidak mendapatkan pengobatan.

Dengan demikian, hasil tes laboratorium tidak boleh menjadi satu-satunya dasar untuk menolak pemberian terapi kepada pasien.

Nilai Normal dan Makna Hasil Abnormal

Hasil Negatif: Normal
Hasil Positif/Meningkat: Menunjukkan adanya penyakit Lyme

Namun, penting diketahui bahwa hasil positif palsu dapat terjadi, terutama pada individu dengan kadar rheumatoid factor (RF) tinggi, infeksi spirochete lain, atau riwayat penyakit Lyme sebelumnya.

Prosedur dan Tindakan Klinis

Sebelum Tes:

  • Pasien tidak perlu puasa.
  • Jelaskan tujuan pengambilan sampel darah (7 mL dalam tabung bertutup merah).

Selama Tes:

  • Gunakan sarung tangan, ambil darah secara steril.

Setelah Tes:

  • Tekan dan tutup area suntikan.
  • Beri label dan kirim sampel ke laboratorium.
  • Hasil abnormal harus segera dilaporkan ke dokter.

Baca juga : RPR (Rapid Plasma Reagin) | Penjelasan dan Identifikasi

Peringatan Klinis

Jika seseorang didiagnosis menderita penyakit Lyme, maka pengobatan dengan antibiotik seperti doksisiklin harus segera dimulai untuk mencegah kekambuhan atau komplikasi lebih lanjut.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment