Mengenal Lebih Dalam Tes 17-Ketosteroids (17-KS): Indikator Fungsi Adrenal yang Penting
INFOLABMED.COM - Tes 17-Ketosteroids (17-KS) adalah pemeriksaan penting yang memberikan gambaran mengenai fungsi kelenjar adrenal, terutama dalam hal produksi hormon-hormon androgenik.
Meskipun tidak secara langsung mengukur kadar testosteron, tes ini dapat menunjukkan aktivitas androgenik dari hormon adrenal dan metabolit androgen testikular.
Baca juga : Struktur Histologi Ginjal: Landasan Fungsional yang Kompleks
Apa Itu 17-Ketosteroids (17-KS)?
Kelenjar adrenal terdiri dari korteks adrenal yang memproduksi tiga jenis hormon: glukokortikoid (misalnya kortisol), mineralokortikoid (aldosteron), dan hormon seks (androgen, estrogen, progesteron).
Tes 17-Ketosteroids (17-KS) digunakan untuk mengukur kadar metabolit hormon-hormon ini dalam urin, khususnya androgen yang berasal dari adrenal dan testis.
Namun, penting untuk dicatat bahwa testosteron—sebagai androgen paling kuat—tidak diukur dalam tes ini karena bukan termasuk golongan 17-KS.
Oleh karena itu, tes ini hanya memberikan gambaran kasar terhadap aktivitas androgenik. Untuk penilaian yang lebih komprehensif, kadar testosteron plasma juga sebaiknya diperiksa.
Nilai Normal 17-KS
Usia & Jenis Kelamin | Nilai Normal |
---|---|
Perempuan >15 tahun | 5.0–15.0 mg/hari (17.3–52.0 μmol/hari) |
Laki-laki >15 tahun | 9.0–22.0 mg/hari (31.2–76.3 μmol/hari) |
Usia 11–14 tahun | 2.0–7.0 mg/hari (6.9–24.2 μmol/hari) |
Usia 0–10 tahun | 0.1–3.0 mg/hari (0.4–10.4 μmol/hari) |
Arti Nilai Abnormal
Peningkatan 17-KS dapat mengindikasikan:
- Hiperplasia adrenal
- Tumor korteks adrenal
- Sindrom adrenogenital
- Sindrom Cushing
- Hirsutisme
- Tumor sel interstitial testis
- Tumor sel luteal ovarium
- Kehamilan
- Stres
- Obesitas
- Sindrom Stein-Leventhal (PCOS)
Penurunan 17-KS dapat mengindikasikan:
- Penyakit Addison
- Hipopituitarisme
- Hipogonadisme
- Penyakit kronis
- Menopause
- Klinefelter’s syndrome
- Gout
- Myxedema
- Nefrosis
- Thyrotoxicosis
Faktor yang Mempengaruhi Hasil Tes
Beberapa obat-obatan dapat meningkatkan kadar 17-KS, seperti:
ampisilin, vitamin C, kortikosteroid, testosteron, spironolakton, dan lain-lain.
Sebaliknya, obat-obatan seperti kontrasepsi oral, estrogen, digoksin, kortikosteroid, dan probenesid dapat menurunkan hasil 17-KS.
Aktivitas fisik berlebih dan stres juga dapat memengaruhi hasil tes.
Prosedur Tes Urin 24 Jam
Sebelum Tes:
- Jelaskan prosedur pengumpulan urin 24 jam kepada pasien.
- Pastikan pasien menyimpan semua urin dalam periode tersebut.
- Hindari kontaminasi dari feses atau tisu toilet.
- Anjurkan pasien menghindari aktivitas fisik berlebih dan stres.
- Bila memungkinkan, hentikan konsumsi obat-obatan yang dapat memengaruhi hasil.
Selama Tes:
- Gunakan wadah khusus dengan 1 gram asam borat sebagai pengawet.
- Mulai pengumpulan setelah buang air kecil pertama (yang dibuang).
- Simpan semua urin berikutnya dalam wadah khusus selama 24 jam.
- Simpan wadah di lemari es atau dalam es.
- Jika ada urin yang terbuang, tes harus diulang.
Setelah Tes:
- Kirimkan spesimen urin secepatnya ke laboratorium dalam kondisi dingin.
- Pasien dapat kembali mengonsumsi obat seperti semula.
- Laporkan hasil abnormal kepada dokter penanggung jawab.
Baca juga : Tes Stimulasi ACTH: Prosedur, Manfaat, dan Pentingnya dalam Diagnosis Insufisiensi Adrenal
Dengan memahami prosedur dan arti dari tes 17-Ketosteroids ini, tenaga medis dan pasien dapat bersama-sama memantau serta menilai fungsi adrenal secara lebih akurat, terutama dalam konteks gangguan hormonal.
Meski kini tes ini mulai jarang digunakan karena adanya pemeriksaan hormon spesifik, 17-KS tetap memiliki nilai diagnostik dalam beberapa kondisi klinis tertentu.***
Post a Comment