Mengenal Prosedur Liver Biopsy: Cara Akurat Menegakkan Diagnosis Penyakit Hati

Table of Contents

 

Mengenal Prosedur Liver Biopsy Cara Akurat Menegakkan Diagnosis Penyakit Hati

INFOLABMED.COM - Liver Biopsy atau yang secara medis dikenal dengan Percutaneous Needle Biopsy of the Liver merupakan prosedur medis penting yang digunakan untuk mengevaluasi jaringan hati secara langsung. 

Meski ada berbagai metode untuk menilai fungsi hati seperti pemeriksaan enzim, USG, atau CT scan, hanya biopsi hati yang dapat memberikan sampel jaringan untuk evaluasi histopatologis yang akurat.

Baca juga : Mengenal Anti-Liver/Kidney Microsomal Antibody (LKM) dan Perannya dalam Diagnosis Hepatitis Autoimun

Apa Itu Liver Biopsy?

Liver biopsy adalah prosedur pengambilan sampel jaringan hati yang dilakukan dengan jarum khusus berukuran 14 hingga 18 gauge. 

Prosedur ini tergolong sebagai prosedur tertutup (closed procedure) dan umumnya dilakukan di samping tempat tidur pasien, baik secara “blind” maupun dengan panduan pencitraan seperti USG atau CT scan.

Indikasi Melakukan Liver Biopsy

Liver biopsy dilakukan atas beberapa indikasi klinis, seperti:

  • Enzim hati yang meningkat secara persisten
  • Penyakit kuning (jaundice) dengan penyebab tidak diketahui
  • Hepatomegali dengan etiologi tidak jelas
  • Penyakit infiltratif seperti sarkoidosis atau amiloidosis
  • Kecurigaan adanya tumor, kista, atau sirosis pada hati

Menurut American Gastroenterological Association, liver biopsy juga menjadi “gold standard” dalam menentukan derajat dan tahap histologis penyakit hati, terutama pada pasien dengan hepatitis C kronis sebelum memulai terapi antivirus, kecuali jika risikonya terlalu tinggi.

Prosedur Liver Biopsy

Sebelum Tindakan:

  • Pasien diminta untuk puasa minimal 6 jam
  • Penjelasan prosedur diberikan, termasuk potensi rasa nyeri
  • Pemeriksaan laboratorium awal dilakukan seperti PT, PTT, dan hitung trombosit
  • Diberikan obat penenang jika diperlukan
  • Dilakukan evaluasi dan koreksi gangguan pembekuan darah

Selama Tindakan:

  • Pasien dalam posisi terlentang atau miring ke kiri
  • Tangan kanan diletakkan di bawah kepala untuk membuka akses interkostal
  • Bius lokal diberikan, dan pasien diminta menahan napas setelah ekspirasi penuh
  • Jarum dimasukkan pada garis midaksilaris kanan di sela tulang rusuk ke-6 sampai ke-9
  • Sampel jaringan hati diambil dan segera dimasukkan dalam larutan formalin 10%

Setelah Tindakan:

  • Tanda vital pasien dimonitor secara berkala
  • Evaluasi tanda perdarahan atau komplikasi seperti peritonitis dan pneumotoraks
  • Pasien diposisikan pada sisi kanan selama 1–4 jam untuk menekan area biopsi
  • Diinstruksikan untuk tidak melakukan aktivitas berat selama 1–2 minggu

Hasil Biopsi dan Kemungkinan Temuan Abnormal

Biopsi hati dapat menunjukkan kondisi seperti:

  • Hepatitis
  • Sirosis
  • Tumor (jinak atau ganas)
  • Hemokromatosis
  • Wilson’s disease
  • Amyloidosis
  • NASH
  • Kista, abses, dan lainnya

Risiko dan Kontraindikasi

Beberapa risiko prosedur ini antara lain:

  • Perdarahan
  • Peritonitis bilier
  • Perforasi organ intraabdomen
  • Pneumotoraks
  • Syok

Baca juga : Mengenal Immunoelectrophoresis: Deteksi Penting Immunoglobulin dalam Sistem Imun Tubuh

Kontraindikasi utama: pasien dengan gangguan pembekuan darah berat atau PT dalam rentang terapeutik antikoagulan (2–3 kali nilai normal).

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment