Kenali Arti Leukosit dalam Feses: Tanda Infeksi atau Peradangan Usus yang Perlu Diwaspadai
INFOLABMED.COM - Pemeriksaan leukosit dalam feses (Leukocytes in Stool, Stool for WBCs, Fecal Leukocytes) merupakan salah satu cara penting dalam mendeteksi adanya peradangan di saluran pencernaan, yang sering kali disebabkan oleh infeksi bakteri.
Kehadiran leukosit, khususnya neutrofil, dalam sampel tinja menandakan respons imun tubuh terhadap patogen penyebab infeksi seperti Salmonella, Shigella, atau Clostridium difficile.
Baca juga : Teknik Pengambilan Spesimen Tinja dan Jenis Pengawet Yang Digunakan Pada Pemeriksaan Tinja/Feses
Tujuan dan Manfaat Pemeriksaan
Tes ini bermanfaat untuk membedakan antara diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri (misalnya disentri basiler) dan kondisi lain yang tidak melibatkan inflamasi.
Bila ditemukan leukosit dalam feses, maka langkah selanjutnya adalah melakukan kultur tinja guna mengidentifikasi mikroorganisme penyebab infeksi secara lebih spesifik.
Hasil kultur tersebut akan menjadi dasar dalam menentukan pengobatan yang tepat.
Nilai Normal dan Abnormal
- Nilai Normal: Tidak terdeteksi leukosit dalam feses.
- Nilai Abnormal (Positif): Mengindikasikan kemungkinan infeksi atau peradangan yang disebabkan oleh:
- Campylobacter
- Clostridium difficile
- Escherichia coli
- Salmonella
- Shigella
- Kolitis ulseratif (Ulcerative colitis)
Faktor yang Mempengaruhi Hasil Tes
Beberapa hal yang dapat memengaruhi validitas hasil pemeriksaan ini antara lain:
- Sampel feses yang diawetkan dengan formalin
- Kehadiran barium dalam feses
- Sampel tidak diproses dalam waktu 24 jam dan tidak diawetkan dengan benar
Prosedur Pemeriksaan
Sebelum Tes:
- Pasien tidak perlu menjalani puasa.
- Berikan penjelasan mengenai tujuan dan proses pemeriksaan kepada pasien.
Selama Tes:
- Sampel tinja dikumpulkan secara acak dalam vial berisi polyvinyl alcohol (PVA) untuk menjaga kestabilan sel.
Setelah Tes:
- Hasil yang abnormal harus segera dilaporkan kepada tenaga medis atau dokter untuk ditindaklanjuti.
- Bila hasil positif, pemeriksaan kultur lanjutan sangat disarankan untuk identifikasi organisme penyebab.
Peringatan Klinis
Penting untuk dicatat bahwa hasil positif dari tes leukosit dalam feses harus selalu diikuti oleh pemeriksaan lanjutan berupa kultur tinja.
Penanganan medis akan disesuaikan dengan jenis mikroorganisme yang terdeteksi. Langkah ini krusial untuk memastikan pasien menerima terapi yang tepat dan efektif.
Baca juga : Panduan Lengkap Praktikum Pemeriksaan Feses: Makroskopis dan Mikroskopis
Pemeriksaan leukosit dalam feses adalah alat diagnostik yang berguna dalam mendeteksi infeksi atau inflamasi pada saluran pencernaan.
Dengan pemeriksaan yang cepat dan akurat, tenaga medis dapat memberikan pengobatan yang sesuai, serta mencegah komplikasi lanjutan.***
Post a Comment