Kenali High-Density Lipoprotein (HDL): Kolesterol Baik yang Melindungi Jantung Anda

Table of Contents

 

Kenali High-Density Lipoprotein (HDL) Kolesterol Baik yang Melindungi Jantung Anda

INFOLABMED.COM - High-Density Lipoprotein (HDL), atau yang sering disebut sebagai “kolesterol baik”, memainkan peran vital dalam menjaga kesehatan jantung. 

HDL bertugas mengangkut kelebihan kolesterol dari darah kembali ke hati untuk dipecah dan dibuang melalui empedu. 

Baca juga : Pemeriksaan Profil Lipid (Kolesterol Total, Trigliserida, HDL-Kolesterol dan LDL-Kolesterol)

Proses ini membantu mencegah penumpukan kolesterol dalam pembuluh darah yang bisa menyebabkan penyakit jantung koroner.

Apa Itu High-Density Lipoprotein (HDL)?

HDL adalah salah satu komponen dari profil lipid yang umum diperiksa dalam pemeriksaan kolesterol. 

Nilai HDL yang tinggi (≥60 mg/dL) dianggap sebagai faktor risiko negatif, artinya dapat mengurangi risiko seseorang terhadap penyakit jantung. 

Sebaliknya, kadar HDL yang rendah (<40 mg/dL pada pria, <50 mg/dL pada wanita) merupakan indikator risiko tinggi terhadap penyakit kardiovaskular dan merupakan salah satu kriteria sindrom metabolik.

Mengapa HDL Penting?

Menurut National Cholesterol Education Program (NCEP), semua orang dewasa berusia 20 tahun ke atas sebaiknya menjalani pemeriksaan profil lipid secara berkala setiap lima tahun. 

Jika dalam pemeriksaan ditemukan kadar HDL <40 mg/dL atau kolesterol total >200 mg/dL, maka diperlukan pemeriksaan lanjutan untuk manajemen yang lebih tepat berdasarkan kadar LDL.

HDL yang rendah bisa meningkatkan risiko berbagai kondisi, termasuk:

  • Penyakit jantung koroner (CHD)
  • Sindrom metabolik
  • Obesitas
  • Gagal ginjal
  • Diabetes melitus
  • Stres kronis
  • Hipotiroidisme

Sebaliknya, kadar HDL yang tinggi bisa terjadi akibat:

  • Konsumsi alkohol berlebih
  • Penyakit hati kronis
  • Latihan aerobik jangka panjang

Faktor yang Mempengaruhi Kadar HDL

Beberapa hal dapat memengaruhi hasil pemeriksaan HDL, di antaranya:

  • Agen kontras radiologi
  • Perubahan berat badan yang signifikan
  • Penyakit akut, stres, dan kehamilan (sebaiknya pemeriksaan HDL ditunda hingga 6 minggu setelah kondisi pulih)

Obat-obatan juga dapat memengaruhi kadar HDL:

  • Meningkatkan HDL: estrogen, insulin, obat penurun kolesterol, hidroksiklorokuin
  • Menurunkan HDL: steroid anabolik, beta blocker, kontrasepsi oral, thiazide diuretik

Prosedur Pemeriksaan HDL

Sebelum tes, pasien diminta berpuasa selama 12 jam. Sampel darah diambil menggunakan tabung berpenutup ungu, kemudian dikirim ke laboratorium. 

Hasil yang abnormal harus segera dilaporkan kepada dokter untuk evaluasi lanjutan.

Tindakan Lanjutan Bila HDL Rendah

Jika HDL <40 mg/dL, langkah pertama adalah mencapai target LDL. Selanjutnya, dokter akan menyarankan:

  • Penurunan berat badan
  • Peningkatan aktivitas fisik
  • Perubahan gaya hidup
  • Penggunaan obat penurun kolesterol bila diperlukan

High-Density Lipoprotein (HDL) adalah indikator penting dalam menilai kesehatan jantung Anda. 

Baca juga : Pemeriksaan Kadar HDL (Serum) - Seri Edukasi Teknologi Laboratorium Medik

Menjaga kadar HDL tetap tinggi bisa membantu mencegah berbagai penyakit kronis. 

Pemeriksaan rutin dan gaya hidup sehat adalah kunci utama untuk menjaga kadar kolesterol tetap optimal.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment