Mengenal Hemoglobin Electrophoresis (Hgb Electrophoresis): Uji Penting untuk Deteksi Kelainan Hemoglobin
INFOLABMED.COM - Hemoglobin Electrophoresis atau yang sering disebut juga Hgb Electrophoresis adalah salah satu metode diagnostik penting dalam dunia laboratorium medis.
Pemeriksaan Hemoglobin Electrophoresis digunakan untuk mengidentifikasi jenis atau jumlah hemoglobin yang tidak normal dalam darah.
Baca juga : Pemeriksaan Hb Elektroforesis pada Thalasemia - Seri Pemeriksaan Laboratorium Medik
Hemoglobin sendiri merupakan komponen pembawa oksigen dalam sel darah merah, yang memiliki peran vital dalam menjaga fungsi tubuh tetap optimal.
Bagaimana Hemoglobin Electrophoresis Bekerja?
Tes Hemoglobin Electrophoresis dilakukan dengan menempatkan molekul hemoglobin dalam suatu larutan, kemudian dialiri arus listrik.
Berbagai jenis hemoglobin akan bermigrasi atau berpindah melalui larutan tersebut dengan kecepatan yang berbeda, tergantung pada kekuatan atau kelemahan muatan listriknya.
Proses ini menghasilkan pola pergerakan yang memungkinkan analisis terhadap tipe dan persentase relatif hemoglobin dalam sampel.
Jenis-Jenis Hemoglobin dalam Pemeriksaan
Hemoglobin Normal dalam Tubuh:
- Hemoglobin A1 (Hgb A1): Jenis utama hemoglobin pada orang dewasa.
- Hemoglobin A2 (Hgb A2): Jenis minor, juga normal ditemukan dalam tubuh.
- Hemoglobin F (Hgb F): Dikenal sebagai hemoglobin janin, hanya terdapat dalam jumlah sangat kecil pada orang dewasa.
Peningkatan Hgb F pada orang dewasa dapat mengindikasikan kondisi seperti anemia sel sabit (sickle cell anemia), leukemia, thalassemia, atau hereditary persistence of fetal hemoglobin (HPFH).
Hemoglobin Abnormal (Biasanya Tidak Ada di Tubuh):
- Hemoglobin C (Hgb C): Menyebabkan sel darah merah lebih mudah pecah dan memiliki usia yang lebih pendek.
- Hemoglobin D dan E (Hgb D/E): Bila muncul bersama kondisi seperti anemia sel sabit atau thalassemia, dapat memperparah gejala.
- Hemoglobin H (Hgb H): Mengganggu pengangkutan oksigen normal ke jaringan.
- Hemoglobin S (Hgb S): Menyebabkan perubahan bentuk sel darah merah menjadi sabit saat kadar oksigen menurun—indikatif dari sickle cell trait dan sickle cell anemia.
Nilai Normal Hemoglobin Electrophoresis
Dewasa:
- Hgb A1: 95–98%
- Hgb A2: 2–3%
- Hgb F: <0,8–2%
- Hgb C, D, E, H: 0%
Bayi Baru Lahir:
- Hgb F: 50–80%
Usia 6 Bulan: - Hgb F: 8%
>6 Bulan: - Hgb F: 1–2%
Interpretasi Nilai Tidak Normal
Beberapa kemungkinan penyebab hasil abnormal:
- Trait Hemoglobin C: Hgb C >45%
- Penyakit Hemoglobin C: Hgb C >90%
- Anemia Hemolitik: Adanya Hgb D dan Hgb E
- Trait Sel Sabit: Hgb S 20–40%, Hgb A1 60–80%, Hgb F <2%
- Penyakit Sel Sabit: Hgb S 80–100%, Hgb A1 tidak ada, Hgb F <2%
- Thalassemia Minor: Hgb F 2–8%, Hgb A2 <1%
- Thalassemia Mayor: Hgb F 20–90%, Hgb A1 menurun, Hgb A2 bervariasi
Faktor yang Mempengaruhi Hasil
- Riwayat transfusi darah dalam 3–4 bulan terakhir
- Hemolisis sampel darah saat pengambilan
Prosedur Pemeriksaan Hemoglobin Electrophoresis
Sebelum Tes:
- Pasien diberi penjelasan tujuan tes. Tidak perlu puasa.
Selama Tes:
- Sampel darah 7 mL diambil menggunakan tabung EDTA (topi ungu).
- Pemeriksa menggunakan sarung tangan.
Setelah Tes:
- Sampel dicampur perlahan dan diberi label.
- Area pengambilan darah ditekan dan diperban.
- Hasil abnormal dilaporkan ke dokter utama.
Baca juga : Pemeriksaan Laboratorium dalam Mendiagnosa Thalassemia
Catatan Klinis Penting
Jika ditemukan kelainan hemoglobin seperti sickle cell trait atau sickle cell disease, sangat disarankan pasien mendapatkan konseling genetik untuk memahami risiko keturunan dan pengelolaan penyakit jangka panjang.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment