Mengenal Gliadin Antibodies (Antigliadin Antibodies [AGA]): Pemeriksaan Penting untuk Diagnosis Penyakit Celiac
INFOLABMED.COM - Pemeriksaan Gliadin Antibodies, juga dikenal sebagai Antigliadin Antibodies (AGA), merupakan salah satu tes laboratorium yang digunakan untuk membantu mendiagnosis penyakit celiac serta kondisi lain yang berkaitan dengan sensitivitas gluten.
Gliadin sendiri adalah bagian dari protein gluten yang ditemukan dalam gandum.
Baca juga : Semua yang Perlu Anda Ketahui Tentang Uji Darah Albumin (Serum)
Antibodi terhadap gliadin terbentuk dalam tubuh sebagian individu yang terpapar gluten dalam jangka waktu tertentu.
Fungsi dan Tujuan Pemeriksaan AGA
Tes AGA umumnya dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan alergi atau untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit celiac pada pasien dengan gejala seperti anemia atau nyeri perut yang tidak dapat dijelaskan. Pemeriksaan ini biasanya mencakup dua jenis antibodi, yaitu:
- Gliadin IgA antibodies
- Gliadin IgG antibodies
Pemeriksaan terhadap kedua jenis antibodi ini memberikan gambaran lebih lengkap mengenai respons imun tubuh terhadap paparan gluten.
Nilai Normal Gliadin Antibodies
Interpretasi hasil tes AGA dibedakan menjadi tiga kategori, baik untuk IgA maupun IgG:
- Negatif: < 20 U
- Positif lemah: 20–30 U
- Positif sedang hingga kuat: > 30 U
Nilai positif dapat mengindikasikan kemungkinan penyakit celiac, terutama jika disertai dengan gejala klinis dan hasil tes penunjang lainnya.
Arti dari Nilai Abnormal
Hasil positif dari pemeriksaan AGA dapat menunjukkan:
- Penyakit celiac
Namun, penting untuk dicatat bahwa beberapa gangguan gastrointestinal lain seperti penyakit Crohn juga dapat menyebabkan hasil false-positive.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil
Beberapa kondisi lain di saluran cerna bisa memengaruhi keakuratan hasil tes AGA.
Oleh karena itu, hasil tes sebaiknya selalu dikonsultasikan dengan tenaga medis profesional dan dikombinasikan dengan pemeriksaan klinis lainnya.
Prosedur Pemeriksaan Gliadin Antibodies
Pra-Tes:
- Pasien diberi penjelasan mengenai tujuan pemeriksaan.
- Tidak diperlukan puasa sebelum pengambilan sampel darah.
Selama Tes:
- Sampel darah sebanyak 7 mL diambil menggunakan tabung gold-top (serum separator).
- Petugas medis mengenakan sarung tangan selama prosedur.
Pasca-Tes:
- Tekanan diberikan pada lokasi penusukan vena, kemudian ditutup dengan perban.
- Spesimen diberi label dan segera dikirim ke laboratorium.
- Hasil abnormal segera dilaporkan kepada dokter yang menangani.
Baca juga : Program Diet Bukan Lagi Mimpi
Tindak Lanjut
Jika hasil tes menunjukkan adanya penyakit celiac, pasien sangat disarankan untuk mendapatkan konseling nutrisi terkait penerapan diet bebas gluten guna menghindari komplikasi lebih lanjut.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment