Deteksi Akurat Perdarahan Saluran Cerna dengan Gastrointestinal Bleeding Scan
INFOLABMED.COM - Gastrointestinal Bleeding Scan merupakan prosedur diagnostik yang digunakan untuk menentukan lokasi perdarahan pada saluran cerna (gastrointestinal/GI).
Pemeriksaan Gastrointestinal Bleeding Scan sangat bermanfaat dalam mendeteksi perdarahan yang terjadi di usus halus, bagian saluran cerna yang sulit dijangkau oleh endoskopi.
Baca juga : Memahami Penyebab Nyeri Perut | Seri Edukasi
Apa Itu Gastrointestinal Bleeding Scan?
Tes Gastrointestinal Bleeding Scan dilakukan dengan menandai (tagging) sejumlah sel darah merah pasien menggunakan radionuklida, biasanya Teknesium-99m (99mTc), lalu melakukan pemindaian perut untuk mengidentifikasi area yang mengalami perdarahan.
Pemindaian bisa berlangsung selama beberapa jam, terutama jika perdarahan bersifat lambat atau terjadi secara intermiten (berulang tidak menentu).
Karena durasi dan metode pemindaian, pemeriksaan ini hanya bisa dilakukan pada pasien yang stabil secara hemodinamik.
Nilai Normal dan Makna Hasil Tidak Normal
Nilai Normal:
Tidak ditemukan perdarahan aktif.
Makna Hasil Tidak Normal:
Adanya perdarahan aktif yang mungkin berasal dari:
- Divertikula
- Penyakit radang usus (Inflammatory Bowel Disease/IBD)
- Polip
- Tumor
- Tukak (ulkus) lambung atau usus
Faktor yang Mempengaruhi Hasil Tes
- Pemeriksaan menggunakan barium dalam 24–48 jam terakhir dapat memengaruhi akurasi hasil tes.
Prosedur Pemeriksaan Gastrointestinal Bleeding Scan
Sebelum Tes (Pretest):
- Pasien dijelaskan tujuan dan proses pemeriksaan.
- Diberikan edukasi tertulis jika tersedia.
- Pasien diyakinkan bahwa jumlah radionuklida yang digunakan sangat kecil dan aman.
- Tidak diperlukan puasa.
- Pasien diminta menandatangani surat persetujuan tindakan medis.
- Pasien diharuskan tetap diam saat proses pemindaian berlangsung.
Selama Tes:
- Diambil sekitar 5 mL darah pasien.
- Sel darah merah dicampur dengan radionuklida 99mTc.
- Sel darah merah berlabel 99mTc disuntikkan kembali ke tubuh pasien.
- Pasien diposisikan telentang di meja pemeriksaan.
- Kamera scintillation diletakkan di atas perut pasien untuk membaca aktivitas radioaktif.
- Gambar diambil setiap 5–15 menit. Jika perdarahan lambat, pemindaian bisa berlangsung hingga 24 jam.
Setelah Tes (Posttest):
- Wanita menyusui harus menghentikan pemberian ASI hingga radionuklida benar-benar hilang dari tubuh (hingga 3 hari).
- Urin pasien tidak boleh digunakan untuk pemeriksaan laboratorium selama waktu yang ditentukan oleh bagian kedokteran nuklir.
- Pasien dianjurkan banyak minum untuk mempercepat pengeluaran zat radioaktif.
- Hasil tes yang abnormal harus segera dilaporkan ke dokter penanggung jawab.
Peringatan Klinis (Clinical Alerts)
- Tanda-tanda vital pasien harus dipantau sebelum, selama, dan setelah prosedur untuk memastikan kondisi stabil.
Kontraindikasi Gastrointestinal Bleeding Scan
- Ibu hamil tidak boleh menjalani prosedur ini.
- Wanita usia subur sebaiknya hanya melakukan tes ini saat menstruasi atau 12–14 hari setelah menstruasi dimulai, untuk menghindari risiko pada janin.
- Wanita menyusui.
- Pasien yang tidak bisa bekerja sama karena usia, status mental, nyeri, atau alasan lainnya.
Gastrointestinal Bleeding Scan adalah alat diagnostik penting yang membantu dokter mengidentifikasi sumber perdarahan dalam saluran cerna, terutama di area yang tidak bisa dilihat langsung dengan endoskopi.
Baca juga : Pemeriksaan Makroskopik Pada Spesimen Tinja
Prosedur Gastrointestinal Bleeding Scan aman jika dilakukan dengan indikasi yang tepat dan memperhatikan kontraindikasi yang ada.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment