Mengenal Fungal Antibody Tests: Deteksi Infeksi Jamur Seperti Blastomycosis, Coccidioidomycosis, Cryptococcosis, dan Histoplasmosis
INFOLABMED.COM - Fungal Antibody Tests adalah pemeriksaan laboratorium yang digunakan untuk mendeteksi antibodi terhadap infeksi jamur patogen, termasuk Blastomycosis, Coccidioidomycosis, Cryptococcosis, dan Histoplasmosis.
Meskipun ribuan spesies jamur telah diidentifikasi, hanya sebagian kecil yang diketahui bersifat patogen pada manusia.
Baca juga : Sabouraud Dextrose Agar (SDA): Penggunaan, Komposisi, dan Cara Pembuatan
Infeksi jamur biasanya menyerang individu dengan kondisi penyakit kronis, sistem imun lemah, atau mereka yang sedang menjalani pengobatan imunosupresif seperti steroid atau agen antineoplastik.
Jenis Infeksi Jamur dan Karakteristiknya
Blastomycosis
Disebabkan oleh Blastomyces dermatitidis, jamur ini dapat menyebabkan lesi granulomatosa pada kulit dan menyerang organ visceral. Struktur jamur ini mirip dengan Mycobacterium tuberculosis.Coccidioidomycosis
Infeksi langka namun berbahaya ini disebabkan oleh Coccidioides immitis, jamur endemik di wilayah barat daya Amerika Serikat, California, Meksiko, dan sebagian Amerika Tengah dan Selatan. Gejala awal biasanya berupa pneumonia komunitas, demam, kelelahan, dan penurunan berat badan yang muncul 1-3 minggu setelah terpapar.Cryptococcosis
Infeksi ini disebabkan oleh Cryptococcus neoformans dan merupakan salah satu mikosis sistem saraf pusat yang paling umum, terutama pada penderita AIDS atau mereka yang menggunakan terapi imunosupresif. Gejala awal termasuk sakit kepala, demam, hingga kejang dan koma. Penularannya diperkirakan melalui inhalasi spora yang berasal dari kotoran burung merpati.Histoplasmosis
Infeksi jamur sistemik paling umum ini disebabkan oleh Histoplasma capsulatum, yang hidup di tanah lembap dan kotoran burung seperti starling atau blackbird. Penyakit ini umumnya menyerupai tuberkulosis paru dan sering dijumpai di daerah Lembah Sungai Mississippi serta negara bagian seperti Ohio dan Missouri.
Prosedur Pemeriksaan Antibodi Jamur
- Tidak perlu puasa sebelum pengambilan sampel.
- Riwayat perjalanan dan pekerjaan pasien sangat penting untuk mengidentifikasi kemungkinan paparan jamur endemik.
- Sampel darah (7 mL) diambil dalam tabung merah, sebaiknya 2–4 minggu setelah terpapar.
- Hindari pengambilan darah di dekat lesi kulit akibat infeksi jamur.
- Petugas medis harus memakai sarung tangan dan memperhatikan label pengujian untuk antibodi spesifik.
Interpretasi Hasil Tes
- Normal: Tidak terdeteksi antibodi.
- Abnormal (positif): Menandakan adanya infeksi jamur seperti Blastomycosis, Coccidioidomycosis, Cryptococcosis, atau Histoplasmosis.
Catatan Penting:
Beberapa faktor seperti kontaminasi sampel, hemolisis, atau respons imun yang tertunda dapat memengaruhi keakuratan hasil.Selain itu, hasil positif palsu bisa terjadi akibat reaksi silang antara histoplasmosis dan blastomycosis.
Tindak Lanjut dan Implikasi Klinis
- Hasil tes harus segera dilaporkan ke dokter yang menangani.
- Pemeriksaan tambahan seperti kultur, smear, atau biopsi mungkin diperlukan.
- Jika kasus dikonfirmasi, penyakit seperti Coccidioidomycosis dan Histoplasmosis wajib dilaporkan ke dinas kesehatan daerah atau negara.
Baca juga : Blood Culture and Sensitivity: Deteksi Infeksi dalam Darah dan Uji Kepekaan Antibiotik
Fungal Antibody Tests memberikan informasi penting untuk mendeteksi dan mengelola infeksi jamur serius, terutama pada pasien imunokompromais atau dengan riwayat perjalanan ke daerah endemik.
Kesadaran terhadap gejala dan pengenalan dini infeksi jamur sangat penting untuk meningkatkan hasil klinis pasien.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment