Waspadai Defisiensi Glucose-6-Phosphate Dehydrogenase (G-6-PD): Penyebab Anemia Hemolitik yang Sering Tak Disadari

Table of Contents

Waspadai Defisiensi Glucose-6-Phosphate Dehydrogenase (G-6-PD) Penyebab Anemia Hemolitik yang Sering Tak Disadari


INFOLABMED.COM - Glucose-6-Phosphate Dehydrogenase (G-6-PD) adalah salah satu enzim penting yang secara normal terdapat dalam sel darah merah (eritrosit). 

Enzim Glucose-6-Phosphate Dehydrogenase (G-6-PD) berfungsi melindungi sel darah dari kerusakan yang disebabkan oleh bahan kimia oksidatif. 

Baca juga : Mengenal Anemia Heinz Body dan Penanganannya

Ketika terjadi defisiensi G-6-PD, sel darah merah menjadi rentan terhadap kerusakan dan dapat mengalami hemolisis, yang berujung pada kondisi anemia hemolitik.

Siapa yang Berisiko?

Defisiensi G-6-PD merupakan kelainan genetik yang diturunkan melalui kromosom X. 

Karena itu, pria lebih sering terdampak, sedangkan wanita biasanya hanya menjadi pembawa (carrier). 

Dalam kasus yang jarang, wanita bisa terpengaruh bila kedua kromosom X-nya membawa gen defisiensi. 

Di Amerika Serikat, sekitar 10% hingga 14% pria Afrika-Amerika mengidap kondisi ini. 

Selain itu, individu keturunan Timur Tengah, khususnya Yahudi Sefardim dan pria Kurdi, juga termasuk kelompok berisiko tinggi.

Kapan Gejala Muncul?

Kebanyakan orang dengan defisiensi G-6-PD tidak menunjukkan gejala kecuali tubuh mereka terpapar zat oksidatif atau mengalami stres tertentu. 

Pada bayi baru lahir, defisiensi ini dapat menyebabkan jaundice (ikterus) yang lebih lama dan parah. 

Faktor-faktor yang dapat memicu episode hemolitik antara lain:

  • Infeksi bakteri atau virus
  • Asidosis diabetik
  • Konsumsi kacang fava
  • Septikemia
  • Obat-obatan tertentu (seperti aspirin, kloramfenikol, ciprofloxacin, dapsone, vitamin K dosis besar, dan lain-lain)

Pemeriksaan Glucose-6-Phosphate Dehydrogenase (G-6-PD)

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengukur aktivitas enzim G-6-PD dalam darah. 

Sampel darah diambil sebanyak 5 mL menggunakan tabung EDTA (topi ungu) atau heparin (topi hijau). 

Pasien tidak perlu puasa sebelum tes dilakukan. Setelah pengambilan sampel, lokasi tusukan akan ditekan dan diberi perban.

Nilai Normal:

  • Skrining: Negatif terhadap defisiensi G-6-PD
  • Kuantitatif: 5–8,6 U/g hemoglobin

Makna Nilai Tidak Normal

Peningkatan aktivitas G-6-PD dapat terjadi pada:

  • Kehilangan darah kronis
  • Koma hepatik
  • Hipertiroidisme
  • Anemia megaloblastik
  • Infark miokard
  • Anemia pernisiosa

Penurunan aktivitas G-6-PD berkaitan dengan:

  • Keadaan asidosis
  • Defisiensi G-6-PD bawaan
  • Anemia hemolitik
  • Infeksi

Faktor yang Mempengaruhi Hasil:

Hasil negatif palsu dapat terjadi jika sampel darah hemolisis atau pasien baru saja menerima transfusi darah.

Implikasi Klinis

Jika ditemukan defisiensi G-6-PD, penting untuk memberikan edukasi kepada pasien tentang obat-obatan dan kondisi yang dapat memicu hemolisis. 

Pasien juga perlu berhati-hati terhadap obat bebas yang mungkin mengandung aspirin.

Baca juga : Pemeriksaan Uji Silang Crossmatch

Jika seorang pasien pria menunjukkan kadar normal G-6-PD, kemungkinan besar ia tidak mengalami defisiensi. 

Namun, bila pengujian dilakukan saat terjadi hemolisis akut, sebaiknya tes diulang beberapa minggu kemudian saat sel darah merah telah kembali normal.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment