Peran Kalsium dalam Urine: Fungsi, Pengukuran, dan Penyebab Abnormalitas

Table of Contents

 

Peran Kalsium dalam Urine Fungsi, Pengukuran, dan Penyebab Abnormalitas

INFOLABMED.COM - Kalsium (Ca++) adalah mineral penting yang berperan dalam kontraksi otot, fungsi jantung, transmisi impuls saraf, dan pembekuan darah. 

Hanya sekitar 1% hingga 2% dari total kalsium dalam tubuh yang beredar dalam darah, sementara sisanya disimpan dalam tulang dan gigi. 

Tubuh dapat melepaskan kalsium dari tulang sesuai kebutuhan untuk menjaga kadar normal dalam darah. 

Baca juga : Pemeriksaan Urine: Pentingnya Deteksi Dini Masalah Kesehatan

Sebagian besar kalsium diekskresikan melalui feses, sementara hampir 99% kalsium yang disaring oleh ginjal akan diserap kembali. 

Namun, peningkatan kadar kalsium dalam urine sering kali berkaitan dengan peningkatan kadar kalsium dalam darah.

Fungsi Kalsium dalam Urine

Kalsium dalam urine terutama digunakan untuk mengevaluasi fungsi paratiroid dan efek dari vitamin D. 

Pemeriksaan Kalsium dalam Urine sering dilakukan untuk mengetahui penyebab gangguan metabolisme kalsium dalam tubuh.

Nilai Normal Kalsium dalam Urine

  • 0–300 mg/hari (atau 0–7,5 mmol/hari dalam satuan SI)

Penyebab Nilai Kalsium dalam Urine yang Tidak Normal

Kadar Kalsium Urine Meningkat

Beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan peningkatan kadar kalsium dalam urine meliputi:

  • Kanker payudara
  • Sindrom Cushing
  • Sindrom Fanconi
  • Kelebihan glukokortikoid
  • Hipertiroidisme
  • Hiperparatiroidisme
  • Kanker paru-paru
  • Kanker metastatik
  • Sindrom milk-alkali
  • Multiple myeloma
  • Osteoporosis
  • Penyakit Paget
  • Asidosis tubulus ginjal
  • Sarkoidosis
  • Intoksikasi vitamin D
  • Penyakit Wilson

Kadar Kalsium Urine Menurun

Beberapa kondisi yang menyebabkan penurunan kadar kalsium dalam urine antara lain:

  • Hipoparatiroidisme
  • Malabsorpsi
  • Osteodistrofi ginjal
  • Defisiensi vitamin D

Faktor yang Mempengaruhi Kadar Kalsium dalam Urine

  • Kadar kalsium dalam urine cenderung lebih tinggi setelah makan.
  • Hasil negatif palsu dapat terjadi pada urine yang bersifat basa.
  • Beberapa obat dapat meningkatkan kadar kalsium dalam urine, seperti amonium klorida, androgen, steroid anabolik, antasid, antikonvulsan, kolestiramin, furosemid, diuretik merkuri, hormon paratiroid, fosfat, dan vitamin D.
  • Sebaliknya, beberapa obat dapat menurunkan kadar kalsium dalam urine, seperti kortikosteroid, aspirin, indometasin, kontrasepsi oral, dan diuretik tiazid.

Prosedur Pengukuran Kalsium dalam Urine

Pemeriksaan kalsium urine biasanya dilakukan melalui pengumpulan sampel urine selama 24 jam. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diperhatikan:

Sebelum Tes (Pretest)

  • Jelaskan kepada pasien prosedur pengumpulan urine selama 24 jam.
  • Tekankan pentingnya mengumpulkan seluruh volume urine dalam periode tersebut.
  • Instruksikan pasien untuk menghindari kontaminasi sampel dengan tisu toilet atau feses.
  • Informasikan kepada pasien bahwa wadah pengumpulan mengandung bahan pengawet.

Selama Tes (Prosedur Pengumpulan Urine 24 Jam)

  1. Gunakan wadah khusus yang mengandung asam klorida (HCl) sebagai pengawet.
  2. Pengumpulan urine dimulai di pagi hari setelah buang air kecil pertama, yang harus dibuang.
  3. Hitungan waktu dimulai setelah pembuangan urine pertama.
  4. Semua urine berikutnya selama 24 jam harus dikumpulkan dalam wadah yang disediakan.
  5. Wadah harus disimpan dalam lemari es atau diletakkan di atas es selama periode pengumpulan.
  6. Jika ada sampel urine yang terbuang secara tidak sengaja, tes harus diulang dari awal.
  7. Waktu akhir pengumpulan harus dicatat dan diumumkan di ruangan pasien.
  8. Gunakan sarung tangan setiap kali menangani spesimen urine.

Setelah Tes (Posttest)

  • Setelah periode pengumpulan 24 jam selesai, label dan kirimkan wadah urine ke laboratorium secepatnya.
  • Laporkan hasil abnormal kepada penyedia layanan kesehatan utama untuk evaluasi lebih lanjut.

Pemeriksaan kalsium dalam urine merupakan metode penting untuk menilai fungsi paratiroid dan metabolisme vitamin D. 

Baca juga : Kenali Warna pada Urine

Nilai abnormal dapat menunjukkan gangguan kesehatan tertentu, seperti hiperparatiroidisme, osteoporosis, atau defisiensi vitamin D.

 Pemahaman yang baik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kadar kalsium urine dapat membantu dalam diagnosis dan pengelolaan kondisi medis terkait.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment