Mengenal Creatinine, Blood (Serum Creatinine): Indikator Penting Fungsi Ginjal

Table of Contents

Mengenal Creatinine, Blood (Serum Creatinine) Indikator Penting Fungsi Ginjal


INFOLABMED.COM - Creatinine, Blood (Serum Creatinine) adalah zat sisa hasil metabolisme creatine phosphate yang ditemukan dalam jaringan otot rangka. 

Kreatinin diekskresikan sepenuhnya melalui ginjal, sehingga kadar kreatinin dalam darah menjadi indikator utama dalam menilai fungsi ginjal seseorang.

Baca juga : Uji Kreatinin (Serum) - Seri Pemeriksaan Laboratorium Klinik

Fungsi dan Signifikansi Creatinine dalam Darah

Kadar kreatinin dalam darah terutama dipengaruhi oleh gangguan fungsi ginjal. 

Jika tingkat kreatinin meningkat, ini menunjukkan perlambatan laju filtrasi glomerulus, yang sering dikaitkan dengan berbagai penyakit ginjal. 

Pemeriksaan kreatinin darah sering dilakukan bersamaan dengan Blood Urea Nitrogen (BUN) untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang fungsi ginjal. 

Perbandingan normal antara BUN dan kreatinin berkisar antara 6:1 hingga 20:1.

Nilai Normal Creatinine dalam Darah

  • Wanita: 0,6–1,2 mg/dL (53–106 μmol/L SI units)
  • Pria: 0,8–1,4 mg/dL (70–123 μmol/L SI units)
  • Anak-anak: 0,2–1,0 mg/dL (18–88 μmol/L SI units)

Makna dari Nilai Kreatinin yang Abnormal

Peningkatan Kadar Kreatinin

Peningkatan kadar kreatinin dalam darah dapat dikaitkan dengan beberapa kondisi berikut:

  • Gagal jantung kongestif
  • Dehidrasi
  • Diabetes mellitus
  • Glomerulonefritis
  • Gout
  • Hipertiroidisme
  • Multiple myeloma
  • Nefritis dan pielonefritis
  • Gagal ginjal
  • Rheumatoid arthritis
  • Syok
  • Endokarditis bakteri subakut
  • Lupus eritematosus sistemik
  • Uremia
  • Obstruksi saluran kemih

Penurunan Kadar Kreatinin

Kadar kreatinin yang lebih rendah dari normal dapat disebabkan oleh:

  • Atrofi jaringan otot
  • Kehamilan

Faktor yang Mempengaruhi Hasil Tes Creatinine

  • Kreatinin lebih tinggi 20%-40% di sore hari dibandingkan pagi hari.
  • Hasil tes dapat dipengaruhi oleh hemolisis sampel darah dan pola makan tinggi daging.
  • Beberapa obat dapat meningkatkan kadar kreatinin, seperti amfoterisin B, androgen, asam askorbat, barbiturat, captopril, cephalosporin, cimetidine, gentamisin, dan sulfonamida.
  • Beberapa obat dapat menurunkan kadar kreatinin, seperti cefoxitin, cimetidine, chlorpromazine, dan thiazide diuretik.

Prosedur Pemeriksaan Creatinine dalam Darah

Sebelum Tes

  • Tidak diperlukan puasa sebelum pengambilan sampel darah.
  • Pasien sebaiknya diberi informasi tentang tujuan pemeriksaan dan cara pengambilan sampel darah.

Selama Tes

  • Pengambilan sampel darah dilakukan dengan menggunakan tabung koleksi berpenutup merah.
  • Petugas medis mengenakan sarung tangan selama prosedur.

Setelah Tes

  • Tekanan diberikan pada area suntikan untuk mencegah pendarahan.
  • Sampel darah diberi label dan dikirim ke laboratorium untuk analisis.
  • Hasil abnormal harus segera dilaporkan kepada penyedia layanan kesehatan.

Peringatan Klinis

  • Tes BUN dan kreatinin harus diperiksa sebelum pemberian obat nefrotoksik untuk mencegah kerusakan ginjal.

Baca juga : Memahami Tes Kreatinin: Prosedur, Tujuan, dan Pentingnya bagi Kesehatan Ginjal

  • Pasien diabetes tipe 2 yang menggunakan metformin harus menjalani pemantauan kreatinin setidaknya setiap 12 bulan untuk mencegah asidosis laktat akibat akumulasi obat.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment