Bleeding Time: Ivy Bleeding Time dan Template Bleeding Time, Pemeriksaan Deteksi Gangguan Pembekuan Darah
INFOLABMED.COM - Bleeding Time merupakan pemeriksaan yang digunakan untuk mengukur durasi perdarahan setelah sayatan kecil pada kulit dibuat secara standar.
Tes Bleeding Time dilakukan dengan dua metode utama, yaitu Ivy Bleeding Time dan Template Bleeding Time.
Baca juga : Pemeriksaan Bleeding Time (Waktu Perdarahan) Metode Duke dan Ivy
Kedua metode Bleeding Time memiliki peran penting dalam mendeteksi gangguan fungsi trombosit dan kelainan pembuluh darah kapiler yang dapat mengganggu proses pembekuan darah.
Apa Itu Bleeding Time?
Bleeding Time adalah tes skrining yang digunakan untuk menilai kemampuan tubuh dalam menghentikan perdarahan.
Tes Bleeding Time mengukur waktu yang dibutuhkan hingga darah berhenti mengalir setelah dilakukan sayatan kecil pada kulit.
Alat yang umum digunakan adalah template bleeding device, yang memberikan standar dalam prosedur ini, menjadikannya lebih efektif, steril, dan mengurangi risiko jaringan parut.
Dalam metode Ivy Bleeding Time, tiga sayatan kecil dibuat pada permukaan volar lengan bawah.
Sementara itu, Template Bleeding Time menggunakan satu atau dua sayatan dengan kedalaman dan panjang yang seragam.
Setelah itu, waktu yang dibutuhkan untuk berhenti berdarah akan dicatat.
Indikasi dan Manfaat Pemeriksaan Bleeding Time
Bleeding Time digunakan dalam berbagai kondisi medis, termasuk:
- Deteksi gangguan fungsi trombosit, meskipun jumlah trombosit normal.
- Skrining sebelum operasi, jika dicurigai adanya gangguan hemostasis.
- Evaluasi pasien dengan riwayat perdarahan abnormal, baik secara pribadi maupun keluarga.
Jika waktu perdarahan lebih lama dari normal, hal ini mengindikasikan adanya gangguan pada fungsi trombosit atau kelainan pada dinding pembuluh darah kapiler.
Nilai Normal dan Abnormal Bleeding Time
- Nilai normal: 1–9 menit (metode Ivy).
- Waktu perdarahan yang berkepanjangan dapat mengindikasikan beberapa kondisi medis, seperti:
- Anemia akibat defisiensi asam folat
- Aplasia sumsum tulang
- Penggunaan aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAIDs)
- Gangguan sumsum tulang
- Penyakit kolagen vaskular
- Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)
- Defisiensi faktor VI, VII, atau XI
- Penyakit Von Willebrand
- Gangguan fungsi fibrinogen
- Gagal ginjal kronis
- Penyakit hati berat
- Leukemia
- Trombositopenia
- Uremia
Faktor yang Mempengaruhi Hasil Bleeding Time
Hasil pemeriksaan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti:
- Ketebalan kulit dan suhu tubuh.
- Lokasi sayatan dan adanya edema.
- Jumlah trombosit yang kurang dari 100.000/mm³.
- Hematokrit yang rendah.
- Penggunaan obat-obatan tertentu seperti alkohol, antibiotik, antikoagulan, NSAIDs, dan salisilat.
Prosedur Pemeriksaan Bleeding Time
Persiapan Sebelum Tes
- Pasien sebaiknya menghindari konsumsi aspirin, antikoagulan, dan NSAIDs selama 7 hari sebelum tes.
- Tidak perlu berpuasa sebelum pemeriksaan.
- Hindari konsumsi alkohol selama 24 jam sebelum tes.
- Pasien perlu diinformasikan bahwa prosedur ini dapat menyebabkan bekas luka, terutama pada individu dengan riwayat keloid.
Langkah-Langkah Pelaksanaan
- Pasien diminta untuk meregangkan lengan bawahnya agar mudah diperiksa.
- Lengan bawah dibersihkan dengan antiseptik dan dibiarkan kering.
- Manset tekanan darah dipasang pada lengan dan ditekan hingga 40 mmHg.
- Sayatan kecil dibuat menggunakan template bleeding device.
- Darah yang keluar diserap setiap 30 detik dengan kertas saring tanpa menyentuh luka.
- Waktu dihentikan ketika darah berhenti mengalir.
- Jika dalam 15 menit perdarahan belum berhenti, pemeriksaan dihentikan.
Setelah Tes
- Luka ditutup dengan butterfly bandage selama 48 jam untuk mengurangi risiko jaringan parut.
- Jika pasien memiliki kecenderungan perdarahan, gunakan perban tekanan selama 12 jam.
- Pasien diminta untuk melaporkan gejala infeksi seperti kemerahan, bengkak, atau keluarnya cairan dari luka.
- Hasil pemeriksaan yang tidak normal akan dilaporkan kepada dokter yang menangani pasien.
Peringatan Klinis dan Kontraindikasi
Peringatan Klinis
- Potensi komplikasi meliputi perdarahan berkepanjangan, jaringan parut, dan infeksi kulit.
Kontraindikasi Pemeriksaan Bleeding Time
Pemeriksaan ini tidak direkomendasikan untuk:
- Pasien dengan jumlah trombosit di bawah 75.000/mm³.
- Pasien dengan edema pada lengan, misalnya pasca-mastektomi.
- Pasien yang tidak dapat bekerja sama selama pemeriksaan.
Bleeding Time adalah pemeriksaan penting untuk mendeteksi gangguan fungsi trombosit dan masalah pembekuan darah.
Metode Ivy dan Template Bleeding Time memiliki keunggulan masing-masing dalam memberikan hasil yang akurat dan standar.
Baca juga : Pemeriksaan Bleeding Time (Masa Perdarahan) Metode Duke
Tes Bleeding Time sangat berguna dalam evaluasi pasien dengan kecenderungan perdarahan serta sebagai skrining sebelum tindakan bedah.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment