Arthrography (Arthrogram): Pemeriksaan Radiologi untuk Diagnosis Gangguan Sendi
INFOLABMED.COM - Arthrography atau arthrogram adalah prosedur pemeriksaan radiologi yang digunakan untuk mengevaluasi kondisi sendi dengan menyuntikkan cairan kontras radiopak dan/atau udara ke dalam rongga sendi.
Pemeriksaan Arthrography dilakukan dengan anestesi lokal dan bertujuan untuk mendeteksi kemungkinan kerusakan sendi, seperti robekan tulang rawan, dengan menyoroti struktur jaringan lunak dan kontur sendi.
Baca juga : Memahami Arthritis: Gejala, Jenis, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan
Tujuan dan Indikasi Arthrography
Arthrography umumnya direkomendasikan untuk pasien yang mengalami nyeri sendi yang tidak dapat dijelaskan dan tidak merespons pengobatan konservatif.
Beberapa kondisi yang dapat didiagnosis melalui pemeriksaan ini meliputi:
- Artritis
- Kista Baker
- Abnormalitas tulang rawan
- Chondromalacia patellae (kerusakan tulang rawan patela)
- Robekan atau lacerasi meniskus
- Disrupsi ligamen kolateral dan kapsul sendi
- Fraktur osteokondral
- Osteochondritis dissecans
- Abnormalitas sinovial dan sinovitis
- Robekan ligamen krusiata
Persiapan Sebelum Pemeriksaan
Sebelum menjalani arthrography, pasien perlu mendapatkan informasi mengenai prosedur ini. Beberapa langkah persiapan meliputi:
- Menjelaskan tujuan dan prosedur kepada pasien.
- Mengidentifikasi riwayat alergi terhadap yodium, makanan laut, atau cairan kontras radiologi.
- Jika alergi ditemukan, dokter dapat memberikan antihistamin atau steroid sebelum prosedur.
- Tidak diperlukan puasa sebelum pemeriksaan.
- Pasien harus menandatangani formulir persetujuan tindakan medis.
Prosedur Arthrography
- Pasien diposisikan dalam keadaan terlentang.
- Kulit di area yang akan diperiksa dibersihkan dengan antiseptik.
- Anestesi lokal disuntikkan untuk mengurangi ketidaknyamanan.
- Jarum dimasukkan ke dalam rongga sendi untuk mengeluarkan cairan sendi guna dianalisis lebih lanjut.
- Cairan kontras radiopak atau udara disuntikkan ke dalam sendi melalui jarum yang masih terpasang.
- Setelah cairan kontras merata, radiograf diambil dengan berbagai posisi sendi.
- Selama prosedur, pasien mungkin merasakan sedikit tekanan atau sensasi kesemutan akibat penyuntikan cairan kontras.
Perawatan Setelah Pemeriksaan
- Pasien harus diawasi selama 30 menit pertama untuk mendeteksi kemungkinan reaksi alergi terhadap cairan kontras, seperti sesak napas, tekanan darah rendah, ruam, atau pembengkakan.
- Rasa tidak nyaman setelah prosedur adalah hal yang umum. Pasien disarankan untuk mengistirahatkan sendi selama 12 jam.
- Penggunaan perban elastis, kompres es, dan obat pereda nyeri ringan dapat membantu mengurangi rasa tidak nyaman.
- Aktivitas berat harus dihindari sampai dokter memberikan izin.
- Jika terjadi tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, nyeri hebat, pembengkakan, atau demam, pasien harus segera menghubungi tenaga medis.
Peringatan dan Kontraindikasi
Arthrography tidak disarankan bagi:
- Wanita hamil, karena paparan radiasi dapat membahayakan janin.
- Wanita dalam usia subur disarankan melakukan pemeriksaan hanya selama menstruasi atau 12-14 hari setelah menstruasi dimulai untuk menghindari risiko terhadap kehamilan yang tidak terdeteksi.
- Pasien dengan riwayat alergi terhadap yodium, makanan laut, atau cairan kontras.
- Pasien dengan artritis aktif atau infeksi sendi yang sedang berlangsung.
Potensi Komplikasi
Meskipun umumnya aman, beberapa risiko yang dapat terjadi setelah prosedur ini meliputi:
- Reaksi alergi terhadap cairan kontras.
- Infeksi di area penyuntikan.
- Nyeri atau sensasi berkeretak (crepitus) yang berkepanjangan.
- Risiko pembekuan darah (tromboflebitis).
Arthrography adalah prosedur pencitraan radiologi yang bermanfaat untuk mendeteksi berbagai kelainan sendi yang sulit terdiagnosis dengan pemeriksaan standar.
Baca juga : Arthrocentesis (Synovial Fluid Analysis): Prosedur, Manfaat, dan Risiko
Dengan persiapan yang tepat dan pemantauan pasca-pemeriksaan yang cermat, risiko komplikasi dapat diminimalkan, sehingga pasien dapat memperoleh hasil diagnosis yang akurat.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment