Ancaman Lonjakan Tuberkulosis Global Akibat Pemotongan Dana USAID
INFOLABMED.COM - Otoritas kesehatan global mengeluarkan peringatan serius terkait kebijakan pemangkasan dana U.S. Agency for International Development (USAID) oleh pemerintahan Trump.
Langkah ini berpotensi memicu lonjakan kasus dan kematian akibat tuberkulosis (TBC) di seluruh dunia, terutama di negara-negara dengan sistem kesehatan rapuh.
Baca juga : Interferon-Gamma Release Assay (IGRA): Solusi Modern untuk Deteksi Infeksi Tuberkulosis Laten
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, penghentian pendanaan USAID telah mengganggu rantai pasokan obat, layanan laboratorium, dan sistem surveilans TBC di 24 negara.
Akibatnya, diagnosis dan pengobatan pasien terhambat, sementara uji klinis terkait penyakit ini ikut terhenti.
"Kemajuan melawan TBC selama puluhan tahun terancam sia-sia," ujar Dr. Tereza Kasaeva, Direktur Program Global WHO untuk TBC.
Data WHO mencatat, TBC menyebabkan 1,25 juta kematian pada 2023, dengan 8,2 juta kasus baru—tertinggi sepanjang sejarah.
USAID, yang sebelumnya menyumbang $250 juta per tahun untuk program TBC, kini meninggalkan celah besar.
Di Uganda, misalnya, kekurangan dana membuat tenaga kesehatan kesulitan melacak pasien.
"Banyak yang meninggal karena tidak tahu dirinya terinfeksi," kata Dr. Luke Davis dari Yale School of Public Health.
Model simulasi Stop TB Partnership memprediksi, sejak Januari 2024, pemotongan dana telah menyebabkan 3.400 kematian tambahan dan 6.000 infeksi baru.
USAID sebelumnya berperan vital dalam distribusi obat, pengembangan tes diagnosis berbasis AI, dan program klinik keliling di daerah terpencil.
Baca juga : Mengenal Jenis Pemeriksaan Tuberkulosis: Langkah Penting dalam Deteksi dan Diagnosa Penyakit TBC
"Tanpa intervensi segera, jutaan nyawa akan melayang," tegas Dr. Priya Shete dari UCSF.
WHO mendesak pemerintah AS dan donor internasional untuk memulihkan pendanaan.
Tanpa itu, upaya global memberantas TBC—penyakit infeksi pembunuh nomor satu di dunia—akan semakin jauh dari target.***
Post a Comment