Pencegahan Penyakit Perfringens

Table of Contents

 

Pencegahan Penyakit Perfringens

INFOLABMED.COM - Clostridium perfringens umum terdapat di alam, misalnya dalam daging mentah dan sehat. 

Bakteri ini juga merupakan penyebab utama peracunan makanan. Penyakit ini disebabkan karena makanan yang tercemari organisme tersebut dan dibiarkan pada temperatur yang menunjang perkecambahan spora dan pertumbuhan vegetatif. 

Baca juga ; Pentingnya Pemeriksaan Bakteriologi Air: Mempertahankan Kualitas Air yang Aman

Makanan itu harus menyediakan lingkungan anaerobik bagi organisme tersebut, misalnya saus daging yang mentah. 

Biasanya, gejala timbul 8 sampai 24 jam setelah mengkonsumsi makanan yang tercemar. Gejala utamanya, yaitu sakit perut (mulus) dan diare. 

Keadaan sakit berlangsung dalam waktu singkat dan sembuh kembali dalam waktu kurang dari 24 jam. 

Biologi Clostridium perfringens

Clostridium perfringens dibagi menjadi 6 tipe, A sampai F, berdasarkan pada toksinnya yang secara antigenik berbeda yang dihasilkan oleh setiap galur. 

Tipe A adalah galur yang menyebabkan peracunan makanan oleh perfringens. Organisme ini berbentuk batang gram positif, membentuk spora dan anaerobik.

Sifat Patogenesitas pada Peracunan oleh Clostridium perfringens

Peracunan makanan, biasanya disebabkan karena menelan Clostridium perfringens tipe A, walaupun tipe-tipe lain dapat juga menyebabkan penyakit. 

Peracunan disebabkan oleh sel vegetatif pada waktu menghilangkan gejala, karena tidak ada pengobatan lain yang khusus. 

Diagnosis Laboratoris Peracunan oleh Clostridium perfringens

Hasil pemeriksaan klinis dan epidemiologis akan ditunjang oleh diagnosis laboratoris, bila ditemukan sejumlah besar Clostridium perfringens dalam biakan anaerobik makanan yang tercemar. 

Berhasil diisolasinya organisme yang sama dari makanan yang dicurigai dan dari feses penderita merupakan bukti lain yang menunjang.

Epidemiologi Peracunan oleh Clostridium perfringens

Di Amerika Serikat, pada tahun 1976, walaupun hanya terjadi perjangkitan peracunan makanan oleh Clostridium perfringens, ada 50 kasus yang terlibat. 

Banyak kasus yang mungkin tidak dilaporkan, karena ringannya gejala penyakit tersebut. 

Perjangkitan ini telah dihubungkan dengan beberapa tipe makanan, terutama daging yang dimasak dan makanan yang dibuat dari unggas. 

Pencegahan Peracunan oleh Clostridium perfringens

Cara pencegahan terbaik ialah menghindarkan penyimpanan makanan yang sudah matang pada suhu kamar untuk jangka waktu lama. 

Baca juga : Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Yang di Sebabkan Mikrobe - Seri Edukasi Teknologi Laboratorium Medik

Spora dapat bertahan hidup, selama dimasaknya makanan; pada suhu kamar dapat berkecambah dan tumbuh sebagai sel vegetatif. 

Bila sel ini termakan dan membentuk spora di dalam perut, makanan menghasilkan eksotoksin yang enterotoksin, sehingga mengakibatkan penyakit.***

Sumber :  Irianto, K. (2015). Pencegahan dan Pemberantasan Mikroorganisme pada Manusia ; Hal 20-24. Sarana Ilmu Pustaka: Bandung.

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment