Pentingnya Pemeriksaan Bakteriologi Air: Mempertahankan Kualitas Air yang Aman

Table of Contents

 

Pentingnya Pemeriksaan Bakteriologi Air: Mempertahankan Kualitas Air yang Aman


INFOLABMED.COM - Air adalah salah satu sumber daya paling berharga di planet kita. Namun, tidak semua sumber air aman untuk diminum atau digunakan tanpa perlakuan yang tepat. 

Pemeriksaan bakteriologi air, termasuk pengujian mikrobiologi air dan analisis bakteriologi air, adalah langkah penting dalam memastikan bahwa air yang kita konsumsi bebas dari mikroorganisme berbahaya. 

Dalam artikel ini, kita akan sedikit mengulastentang proses pemeriksaan bakteriologi air, pentingnya pemeriksaan tersebut, serta peran Eurofins Scientific dalam menjaga kualitas air.

Pemeriksaan Bakteriologi Air: Mengapa Penting?

Pemeriksaan bakteriologi adalah proses komprehensif yang digunakan untuk menilai kualitas mikrobiologis air. 

Pemeriksaan bakteriologi air tentunya akan melibatkan pengumpulan sampel air dari berbagai sumber, diikuti oleh analisis laboratorium untuk mendeteksi keberadaan mikroorganisme berbahaya, terutama bakteri. 

Tujuan utama pemeriksaan bakteriologi air adalah untuk mengidentifikasi patogen potensial seperti Escherichia coli (E. coli), Salmonella, dan Vibrio cholerae, yang dapat menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui air seperti kolera, disentri, dan gastroenteritis.

Bakteri dalam Air dan Penyakit yang Mereka Sebabkan

  • Escherichia coli (E. coli): Infeksi saluran pencernaan, termasuk diare, kram perut, dan dalam kasus parah, gagal ginjal.
  • Salmonella: Salmonelosis, ditandai dengan demam, diare, kram perut, dan muntah.
  • Vibrio cholerae: Kolera, penyakit diare yang parah dan berpotensi mengancam nyawa.
  • Shigella: Shigellosis, menyebabkan gejala seperti diare, demam, kram perut, dan dehidrasi.
  • Campylobacter: Campylobacteriosis, menyebabkan diare, kram perut, nyeri abdomen, dan demam.
  • Legionella pneumophila: Penyakit Legionnaires, bentuk pneumonia yang parah, dan Pontiac fever, penyakit yang lebih ringan.
  • Pseudomonas aeruginosa: Menyebabkan berbagai infeksi, terutama pada individu yang sistem kekebalannya lemah dan di lingkungan perawatan kesehatan.
  • Enterococcus faecalis: Dapat menyebabkan infeksi saluran kemih, endokarditis, dan infeksi terkait perawatan kesehatan lainnya.
  • Clostridium perfringens: Terkait dengan keracunan makanan dan gastroenteritis, menyebabkan nyeri perut dan diare.
  • Mycobacterium avium: Bertanggung jawab atas infeksi, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang kompromi.

Proses Pemeriksaan Bakteriologi Air

Proses pemeriksaan bakteriologi air melibatkan beberapa langkah kunci:

  1. Pengumpulan Sampel: Sampel air dikumpulkan dari berbagai titik dalam sistem distribusi, termasuk sumber, pabrik pengolahan, dan jaringan distribusi.
  2. Transportasi: Sampel diangkut ke laboratorium yang bersertifikat dalam wadah steril untuk mencegah kontaminasi.
  3. Analisis: Teknisi laboratorium menggunakan berbagai metode, seperti teknik kultur, biologi molekuler, dan tes biokimia, untuk mendeteksi dan mengidentifikasi bakteri dalam sampel air.
  4. Interpretasi: Hasil diinterpretasikan berdasarkan pedoman dan standar yang telah ditetapkan. Jumlah bakteri yang tinggi atau keberadaan patogen tertentu memicu tindakan segera.
  5. Pelaporan: Temuan dilaporkan kepada otoritas terkait, yang kemudian dapat mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk mengatasi masalah kontaminasi.


Berikut adalah tabel yang berisi tentang metode-metode pengujian yang umum digunakan dalam pemeriksaan bakteriologi air:

Metode PengujianDeskripsi
Multiple Tube Fermentation (MPN)Memperkirakan konsentrasi bakteri koliform dengan menginokulasi beberapa tabung dengan sampel air dan mengamati produksi gas.
Membrane FiltrationMengkonsentrasikan bakteri dari sampel air menggunakan filter membran dan menghitung koloni-koloni pada lempeng agar.
Presence-Absence (P-A) TestMetode kualitatif untuk mendeteksi keberadaan total koliform dan E. coli dalam air dengan memantau perubahan warna dalam medium cair.
Heterotrophic Plate Count (HPC)Mengkuantifikasi total bakteri heterotrof dalam air dengan menghitung koloni-koloni pada medium agar padat.
Quantitative Polymerase Chain Reaction (qPCR)Mendeteksi dan mengkuantifikasi urutan DNA bakteri spesifik menggunakan teknik biologi molekuler.
Enzyme-Substrate TestsMengidentifikasi bakteri dengan mendeteksi enzim spesifik yang mereka hasilkan (misalnya, β-galaktosidase untuk koliform).
Most Probable Number-Enterococci (MPN-Enterococci)Memperkirakan konsentrasi enterokokus sebagai indikator kontaminasi feses.
Fluorescent Antibody TechniqueMemanfaatkan antibodi yang diberi label fluoresen untuk mendeteksi dan mengidentifikasi bakteri tertentu dalam sampel air.


Pemeriksaan bakteriologi air adalah langkah penting dalam memastikan kualitas dan keamanan air minum serta lingkungan hidup yang sehat.***

Sumber : EurofinsScientific

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment