Memahami Prinsip Pemeriksaan CRP: Deteksi Dini Peradangan dalam Tubuh
INFOLABMED.COM - Pemeriksaan CRP (C-Reactive Protein) adalah tes laboratorium yang digunakan untuk mengukur kadar protein C-reaktif dalam darah.
Protein ini diproduksi oleh hati sebagai respons terhadap peradangan atau infeksi dalam tubuh.
Baca juga ; Perbedaan Penentuan Pemeriksan C-reactive protein (CRP) Vs high-sensitivity CRP (hs-CRP)
Peningkatan kadar CRP dapat mengindikasikan adanya proses inflamasi akut atau kronis, seperti infeksi bakteri, penyakit autoimun, atau kondisi lainnya.
Prinsip Pemeriksaan CRP
Pemeriksaan CRP umumnya dilakukan melalui metode aglutinasi lateks.
Dalam metode ini, partikel lateks yang dilapisi dengan antibodi anti-CRP dicampurkan dengan sampel serum pasien.
Jika serum mengandung CRP, akan terjadi reaksi imunologis antara antigen (CRP) dan antibodi, menghasilkan aglutinasi atau penggumpalan partikel yang dapat diamati secara visual.
Prosedur Pemeriksaan
Pengambilan Sampel: Darah vena diambil dari pasien dan dipisahkan serumnya melalui proses sentrifugasi.
Reaksi dengan Reagen: Serum pasien dicampur dengan reagen lateks yang mengandung antibodi anti-CRP pada slide khusus.
Observasi Aglutinasi: Campuran tersebut diinkubasi dan diamati untuk melihat adanya aglutinasi, yang menandakan hasil positif.
Hasil pemeriksaan dapat bersifat kualitatif (positif atau negatif) atau kuantitatif, tergantung pada metode yang digunakan.
Metode kuantitatif memberikan informasi mengenai konsentrasi CRP dalam darah, yang berguna untuk memantau tingkat keparahan peradangan atau respons terhadap terapi.
Interpretasi Hasil
Negatif: Tidak terjadi aglutinasi, menunjukkan kadar CRP dalam batas normal.
Positif: Terjadi aglutinasi, menunjukkan peningkatan kadar CRP yang mengindikasikan adanya peradangan atau infeksi.
Baca juga : Apa Itu Tes C-Reaktif Protein (CRP)? Tes Darah untuk Memeriksa Peradangan
Pemeriksaan CRP merupakan alat diagnostik penting untuk mendeteksi dan memantau berbagai kondisi medis yang berkaitan dengan peradangan.
Namun, hasil tes harus diinterpretasikan bersama dengan gejala klinis dan pemeriksaan lain untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.***
Post a Comment