Strategi Pencegahan Infeksi Virus RNA Menurut Ahli UI: Deteksi Dini dan Kolaborasi Riset Internasional Kunci Utama

Table of Contents

 

Strategi Pencegahan Infeksi Virus RNA Menurut Ahli UI Deteksi Dini dan Kolaborasi Riset Internasional Kunci Utama

INFOLABMED.COM, Jakarta – Ahli virologi Universitas Indonesia, Prof. Dr. Fera Ibrahim, menyoroti pentingnya strategi pencegahan dan pengendalian infeksi virus berbasis asam ribonukleat (RNA) yang menjadi penyebab utama berbagai penyakit menular baru dan berbahaya. 

Menurutnya, sifat virus RNA yang mudah bermutasi memungkinkan virus tersebut berkembang, beradaptasi, dan menyebar dengan cepat ke manusia.

"Virus RNA memiliki kemampuan mutasi yang tinggi, yang menyebabkan perubahan protein virus dan membuatnya lebih kebal terhadap obat serta menghindari deteksi sistem imun manusia," ungkap Prof. Fera pada Rabu (13/11). 

Baca juga : Teknik Diagnostik Tradisional untuk Penyakit Menular

Ia menjelaskan bahwa mutasi tersebut menjadikan virus lebih sulit diatasi, memicu tantangan baru dalam pengendalian penyakit menulart Prof. Fera, untuk mengidentifikasi mutasi berbahaya, para ilmuwan rutin melakukan pengawasan genom virus. 

Pendekatan ini dinilai krusial, terutama untuk mendeteksi varian baru yang berpotensi memicu wabah. 

Prof. Fera juga menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam riset untuk mendukung pengembangan vaksin dan teknologi deteksi yang lebih cepat serta akurat.

Selain itu, pendekatan One Health juga harus diterapkan, mengingat banyak penyakit pada manusia yang asalnya dari hewan, seperti flu burung dan ebola. 

Baca juga : Dampak Dari Pendekatan Molekuler Untuk Diagnosa Penyakit Menular

"Pendekatan One Health memungkinkan kerja sama lintas disiplin dalam penanganan penyakit zoonosis yang berpotensi menyebar ke manusia," jelasnya .

Kdan Pengembangan Vaksin

Prof. Fera juga menyoroti pentingnya kolaborasi internasional dalam merespons penyebaran penyakit virus RNA. 

Ia mencontohkan, pengembangan vaksin selama pandemi COVID-19 yang berlangsung cepat terbukti berhasil menekan angka infeksi dan meminimalkan dampak. 

"Kolaborasi riset memungkinkan percepatan pengembangan vaksin dan peralatan medis yang dibutuhkan untuk mencegah penularan," tambahnya.

Sistem deteksi yang cepat dan akurat juga memainkan peran vital dalam mengidentifikasi kasus positif lebih awal, yang memungkinkan langkah isolasi untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

 Prof. Fera menegaskan, "Dengan pengawasan genom, kerja sama internasional, serta inovasi dalam produksi vaksin dan alat deteksi, kita dapat lebih siap menghadapi ancaman penyakit menular baru."***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment