Prosedur Pengumpulan, Persiapan, dan Pemeriksaan Spesimen dalam Diagnosa Parasit Darah dan Kulit

Table of Contents

 

Prosedur Pengumpulan, Persiapan, dan Pemeriksaan Spesimen dalam Diagnosa Parasit Darah dan Kulit

INFOLABMED.COM - Dalam dunia medis, pengumpulan, persiapan, dan pemeriksaan spesimen adalah aspek penting yang mempengaruhi ketepatan diagnosis suatu penyakit, terutama yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti nematoda filaria dan parasit lainnya

Salah satu metode diagnosis tradisional yang sering digunakan untuk mengidentifikasi infeksi cacing filaria adalah dengan mendeteksi keberadaan mikrofilaria pada film darah tebal dan tipis yang telah diwarnai. 

Namun, terdapat perbedaan dalam jenis spesimen yang digunakan, tergantung pada penyakit yang didiagnosa. 

Baca juga : Peranan Penting Pemeriksaan Darah Lengkap dalam Menjaga Kesehatan dan Mendiagnosis Penyakit

Sebagai contoh, infeksi onchocerciasis dan Mansonella streptocerca umumnya memerlukan pemeriksaan pada potongan kulit (skin snips), bukan darah.

Pengumpulan Darah untuk Diagnosis Mikrofilaria

Pengambilan spesimen darah harus dilakukan secara benar agar hasil diagnosis dapat diandalkan. 

Spesimen darah sering digunakan untuk mendeteksi mikrofilaria dari berbagai spesies nematoda filaria. 

Namun, terdapat pengecualian seperti pada diagnosis infeksi onchocerciasis dan M. streptocerca yang lebih baik menggunakan potongan kulit.

Periodisitas Mikrofilaria

Beberapa spesies nematoda filaria menunjukkan pola periodisitas, yaitu mikrofilaria beredar di darah pada waktu tertentu, yang umumnya berkaitan dengan waktu makan serangga vektor. 

Baca juga : Ketiga Jenis Cacing Ini Dapat Menginfeksi Manusia

Hal ini memainkan peran penting dalam siklus hidup parasit. Sebagai contoh, Wuchereria bancrofti dan Brugia spp. memiliki periodisitas nokturnal, dengan waktu pengambilan darah optimal antara pukul 22.00 hingga 02.00. 

Sebaliknya, Loa loa menunjukkan periodisitas diurnal, di mana waktu terbaik untuk mendeteksi mikrofilaria adalah antara pukul 10.00 hingga 14.00.

Persiapan Smear Darah

Penggunaan film darah tebal dan tipis sering kali memadai untuk mendeteksi mikrofilaria. 

Namun, metode konsentrasi dapat meningkatkan sensitivitas diagnosis. 

Darah dapat dikumpulkan dengan metode fingerstick atau menggunakan EDTA, dan harus segera diproses untuk menghindari perubahan morfologi mikrofilaria, seperti hilangnya selubung yang dapat menyebabkan kesalahan identifikasi. 

Film darah tebal memungkinkan sensitivitas lebih tinggi karena konsentrasi elemen darah yang lebih banyak. 

Untuk memastikan hasil yang akurat, setidaknya dua film darah tebal dan dua film darah tipis harus diperiksa.

Pewarnaan dan Teknik Konsentrasi

Metode pewarnaan yang direkomendasikan untuk mendeteksi mikrofilaria adalah Giemsa, Wright-Giemsa, dan hematoksilin Delafield. 

Selain itu, terdapat beberapa prosedur konsentrasi seperti teknik Knott dan filtrasi membran yang dapat digunakan untuk meningkatkan deteksi mikrofilaria, terutama pada sampel darah atau cairan tubuh lainnya. 

Teknik Knott biasanya digunakan ketika jumlah mikrofilaria dalam darah rendah.

Pengumpulan Spesimen Kulit

Untuk diagnosis penyakit seperti onchocerciasis atau infeksi Mansonella streptocerca, pengumpulan potongan kulit atau skin snips adalah prosedur yang diperlukan. 

Proses ini melibatkan pengambilan potongan kecil kulit dari lapisan epidermis dan dermis dangkal. 

Dalam area endemis, di mana infeksi koinfeksi umum terjadi, spesimen kulit yang terkontaminasi darah perifer dapat memberikan hasil yang salah. 

Oleh karena itu, penting untuk meminimalkan pendarahan saat pengambilan spesimen.

Lokasi Pengambilan Potongan Kulit

Lokasi pengambilan potongan kulit yang paling umum termasuk bagian bawah tubuh dan kulit di atas tonjolan tulang seperti puncak iliaka dan skapula. 

Dalam survei diagnostik, ketika kepadatan mikrofilaria tinggi, dua potongan kulit mungkin cukup. 

Namun, jika kepadatan rendah, disarankan untuk mengambil enam potongan kulit dari beberapa lokasi untuk meningkatkan sensitivitas.

Pemeriksaan Mikroskopik

Potongan kulit yang telah diambil harus diperiksa di bawah mikroskop untuk mendeteksi keberadaan mikrofilaria. 

Pemeriksaan awal dilakukan dalam waktu 30 menit hingga 3 jam setelah pengambilan spesimen. 

Jika hasilnya negatif, pemeriksaan dapat diperpanjang hingga semalaman pada suhu 37°C. 

Cairan dari spesimen yang positif harus dipindahkan ke slide mikroskop, dibiarkan kering, dan kemudian diwarnai menggunakan pewarna Giemsa, Wright-Giemsa, atau hematoksilin untuk identifikasi spesies.

Mikroskopi dalam Pemeriksaan Spesimen

Mikroskopi memainkan peran penting dalam mendeteksi mikrofilaria. Karena ukurannya yang besar, mikrofilaria dapat dilihat dengan pembesaran rendah (10x), dan kemudian diperiksa lebih lanjut pada pembesaran yang lebih tinggi (40x hingga 100x dengan minyak imersi) untuk identifikasi spesies. 

Dalam pemeriksaan spesimen darah, seluruh film darah harus dipindai dengan pembesaran 10x sebelum dapat dinyatakan negatif. 

Setelah itu, kekuatan yang lebih tinggi digunakan untuk mendeteksi parasit darah lainnya, seperti Plasmodium.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment