Identifikasi Morfologis Microfilariae: Standar Emas dalam Diagnosis Klinis Filariasis

Table of Contents
Identifikasi Morfologis Microfilariae Standar Emas dalam Diagnosis Klinis Filariasis


INFOLABMED.COM - Filariasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. 

Salah satu tahap diagnostik penting dalam mendeteksi penyakit ini adalah melalui identifikasi morfologis microfilariae, yaitu larva cacing yang ditemukan dalam darah atau potongan kulit. 

Identifikasi ini tetap menjadi standar emas dalam diagnosis klinis filariasis pada manusia, karena metode ini dinilai paling andal untuk mengidentifikasi genus atau spesies cacing filaria yang menginfeksi pasien.

Pentingnya Riwayat Perjalanan Pasien

Salah satu langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan identifikasi morfologis microfilariae adalah mengambil riwayat perjalanan pasien. 

Baca juga : Parasitologi | Parasit, Hospes dan Lingkungan - Seri Edukasi Teknologi Laboratorium Medik

Informasi ini dapat membantu menentukan kemungkinan infeksi jenis filariasis tertentu, berdasarkan lokasi geografis yang dikunjungi pasien. 

Setiap spesies filaria memiliki wilayah persebaran yang berbeda, sehingga penting untuk mempersempit diagnosis berdasarkan daerah yang pernah dikunjungi pasien.

Kriteria Morfologis Penting dalam Identifikasi Microfilariae

Ada beberapa kriteria morfologis yang harus dipertimbangkan dalam proses identifikasi microfilariae hingga tingkat genus atau spesies. Kriteria utama termasuk:

Ukuran Microfilariae

Penentuan panjang dan lebar tubuh microfilariae sangat penting dalam proses identifikasi. Panjang dan lebar ini dapat membantu membedakan spesies filaria besar, seperti Wuchereria bancroftiLoa loa, dan Brugia spp., dari spesies filaria kecil seperti Mansonella spp.

Spesies besar biasanya memiliki lebar yang sama dengan sel darah merah normal (6 hingga 8 µm), sementara spesies kecil rata-rata hanya setengah dari diameter sel darah merah. 

Baca juga : Prosedur Pengumpulan, Persiapan, dan Pemeriksaan Spesimen dalam Diagnosa Parasit Darah dan Kulit

Penggunaan perangkat lunak analisis gambar digital yang dilengkapi dengan kalibrasi yang tepat juga dapat membantu jika diperlukan.

Kehadiran atau Ketiadaan Selubung

Salah satu fitur penting dalam mengidentifikasi microfilariae adalah kehadiran atau ketiadaan selubung. 

Selubung ini biasanya terlihat jelas pada spesies seperti W. bancroftiBrugia spp., dan Loa loa pada sediaan darah yang diproses dengan benar. 

Namun, pada spesies Mansonella, microfilariae tidak memiliki selubung secara intrinsik. 

Penting untuk memperhatikan bahwa penundaan dalam proses pembuatan sediaan darah dapat menyebabkan hilangnya selubung ini, sehingga tidak terlihat melalui mikroskop. 

Oleh karena itu, kehadiran atau ketiadaan selubung harus dinilai dengan hati-hati, terutama ketika mempertimbangkan identifikasi filaria tertentu.

Susunan Inti pada Ekor

Salah satu kriteria terpenting dalam identifikasi microfilariae hingga tingkat spesies adalah susunan inti pada ekor. 

Susunan ini dapat menunjukkan karakteristik spesifik dari masing-masing spesies, yang sangat berguna dalam diagnosis. 

Misalnya, microfilariae W. bancrofti memiliki inti yang tidak mencapai ujung ekor, sementara microfilariae Brugia malayi memiliki dua inti yang terlihat jelas pada ujung ekor.

Faktor-Faktor Penting dalam Deteksi Microfilariae

Dalam pemeriksaan morfologis microfilariae, selain kriteria morfologis yang telah disebutkan, ada beberapa pertimbangan penting lainnya:

  • Pengolahan Sampel yang Tepat: Sampel darah harus diproses dengan benar dan dalam waktu yang tepat untuk mencegah hilangnya selubung atau distorsi bentuk microfilariae.
  • Penggunaan Pewarnaan Giemsa: Pewarnaan Giemsa dapat membantu memperjelas morfologi microfilariae, terutama dalam mendeteksi keberadaan selubung dan susunan inti. Namun, hasil pewarnaan dapat bervariasi tergantung pada kondisi dan pH pewarna.
  • Alat Bantu Diagnosis: Penggunaan atlas atau panduan laboratorium yang diterbitkan sangat disarankan untuk membantu mengidentifikasi spesies microfilariae. Ini dapat membantu memastikan identifikasi yang lebih akurat.

Tantangan dan Potensi Kesalahan dalam Identifikasi Microfilariae

Selama proses identifikasi, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Salah satu tantangan adalah adanya artefak yang dapat meniru tampilan microfilariae, seperti serat sintetis atau kontaminasi udara dari spora jamur seperti Helicosporium spp.

Artefak ini biasanya jauh lebih kecil dan tidak memiliki inti, sehingga harus diwaspadai oleh ahli mikroskopi.

Selain itu, nematoda bebas yang mungkin mengontaminasi bahan laboratorium juga dapat disalahartikan sebagai microfilariae filaria manusia. 

Oleh karena itu, penting bagi laboratorium untuk melakukan kontrol kualitas yang ketat terhadap peralatan dan bahan yang digunakan.

Pentingnya Pemeriksaan Laboratorium yang Teliti

Identifikasi morfologis microfilariae memerlukan ketelitian tinggi. Penggunaan metode tambahan seperti analisis citra digital atau referensi dari berbagai sumber seperti atlas morfologi microfilariae sangat penting untuk memastikan diagnosis yang tepat. 

Kesalahan dalam identifikasi dapat mengarah pada diagnosis yang keliru, yang berakibat pada penanganan yang tidak sesuai bagi pasien.

Identifikasi morfologis microfilariae tetap menjadi metode utama dalam diagnosis klinis filariasis. 

Dengan memahami kriteria morfologis seperti ukuran, selubung, dan susunan inti, serta menghindari potensi artefak, profesional kesehatan dapat melakukan diagnosis yang akurat. 

Sebagai langkah preventif, riwayat perjalanan pasien juga berperan penting dalam menyingkirkan infeksi filariasis spesifik.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment