Virus WELV: Virus Neurologis yang Ditemukan di China dan Berpotensi Menular Lewat Kutu

Table of Contents

 

Virus WELV Virus Neurologis yang Ditemukan di China dan Berpotensi Menular Lewat Kutu

INFOLABMED.COM - Sebuah virus baru yang diberi nama Wetland Virus (WELV) ditemukan di China dan telah memicu kekhawatiran di kalangan ahli kesehatan. 

Virus ini pertama kali diidentifikasi pada 2019, setelah seorang pasien di Mongolia Dalam menunjukkan gejala demam dan kerusakan organ usai digigit kutu di sebuah taman rawa. 

Para ahli kini mewaspadai potensi penyebarannya, terutama karena virus ini dapat menyebabkan penyakit dengan gejala neurologis serius.

Sejarah Penemuan Virus WELV

Pada Juni 2019, seorang pasien di Mongolia Dalam menjadi kasus pertama yang terdeteksi dengan infeksi WELV. 

Pasien tersebut mengalami demam tinggi, kerusakan organ, serta gejala neurologis setelah digigit kutu. 

Baca juga : Infeksi Zika mengubah RNA manusia dan virus

Penyelidikan lebih lanjut mengidentifikasi bahwa virus ini bukan hanya terbatas di Mongolia Dalam, tetapi juga telah ditemukan di beberapa wilayah lain di China, termasuk Heilongjiang, Jilin, dan Liaoning.

Virus WELV merupakan anggota keluarga Nairoviridae, yang juga mencakup virus-virus lain seperti Crimean-Congo Hemorrhagic Fever (CCHF), yang dikenal menular melalui kutu

Menurut Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman, "Virus ini memiliki potensi untuk menginfeksi manusia dan menyebabkan berbagai gejala, mulai dari demam, sakit kepala, hingga komplikasi neurologis."

Gejala Infeksi Virus WELV

Infeksi WELV dapat menimbulkan berbagai gejala yang mirip dengan infeksi virus lain yang ditularkan oleh kutu. Gejala umum yang dilaporkan termasuk:

  • Demam tinggi
  • Pusing
  • Nyeri otot dan sendi
  • Sakit punggung
  • Radang sendi (artritis)

Dalam kasus yang lebih parah, infeksi ini dapat menyebabkan penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia) dan trombosit (trombositopenia), serta peningkatan kadar enzim laktat dehidrogenase dan d-dimer. 

Baca juga ; Apa Itu Kutu Kemaluan (Crabs) dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Gejala neurologis seperti koma juga telah dilaporkan, terutama pada pasien dengan respons imun yang berlebihan yang mempengaruhi otak dan cairan tulang belakang.

Penularan dan Faktor Risiko

WELV ditularkan melalui gigitan kutu, dengan spesies utama yang menjadi vektor adalah Haemaphysalis concinna

Kutu ini dikenal mampu menularkan virus secara transovarial, yang berarti virus dapat diturunkan dari kutu induk ke anak-anaknya. 

Hewan-hewan seperti domba, kuda, babi, dan tikus Transbaikal (Myospalax psilurus) juga dilaporkan sebagai reservoir alami virus ini, sehingga memperluas potensi penyebarannya.

Menurut para ahli, kontak dengan area endemik kutu yang menjadi habitat hewan-hewan ini, seperti daerah rawa atau ladang, meningkatkan risiko tertular virus. 

Mereka yang tinggal atau bekerja di daerah dengan populasi kutu yang tinggi juga lebih rentan terhadap infeksi.

Upaya Pencegahan Infeksi WELV

Meski belum ada vaksin khusus untuk melawan WELV, langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi risiko penularan dari kutu dapat diambil. 

Berikut adalah beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dari infeksi:

  1. Menghindari daerah rawan kutu – Hindari mengunjungi daerah rawa, hutan, atau area yang menjadi habitat kutu dan hewan pembawa virus.
  2. Menggunakan pakaian pelindung – Kenakan pakaian tertutup dan berwarna terang saat berada di luar ruangan, terutama di wilayah yang rawan kutu.
  3. Penggunaan insektisida dan repelan – Gunakan insektisida pada pakaian dan repelan yang mengandung DEET untuk mencegah gigitan kutu.
  4. Pemeriksaan tubuh secara menyeluruh – Lakukan pemeriksaan tubuh dan pakaian setelah beraktivitas di luar ruangan untuk mendeteksi gigitan kutu.

Selain itu, menjaga kebersihan hewan peliharaan yang sering berada di luar rumah juga penting untuk mencegah kutu masuk ke dalam rumah.

Perkembangan Terbaru

Menurut laporan terbaru, meski belum ada wabah besar yang disebabkan oleh WELV, para peneliti terus memantau perkembangannya, terutama di daerah-daerah yang berisiko tinggi. 

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya potensi penyebarannya di luar China serta kemungkinan dampak kesehatan global yang lebih luas.

Virus WELV, meskipun baru ditemukan, telah menarik perhatian karena kemampuannya menular melalui kutu dan menyebabkan berbagai gejala, termasuk komplikasi neurologis yang serius. 

Mengingat penyebaran virus ini yang melibatkan reservoir hewan dan area geografis yang luas, pencegahan menjadi kunci untuk melindungi diri dari infeksi.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment